DMI.OR.ID, JAKARTA – Dewan Masjid Indonesia (DMI) memiliki potensi besar dalam mengajak bangsa Indonesia kembali ke jati diri bangsa melalui syiar dan dakwah Islam di masjid-masjid. 70 tahun Indonesia merdeka merupakan momentum tepat bagi DMI untuk mengajak bangsa Indonesia kembali ke jati dirinya.
Sekretaris Jenderal (Sekjen) Pimpinan Pusat (PP) Dewan Masjid Indonesia (DMI), Drs. H. Imam Addaruqutni, MA, menyatakan hal itu pada Jum’at (14/8) malam, saat diwawancarai DMI.OR.ID di sekretariat PP DMI, Jakarta.
“Ummat Islam yang beribadah di masjid-masjid dan menjadi penduduk mayoritas bangsa Indonesia harus mengambil peran besar untuk mengembalikan jati diri bangsa. Baik pejabat atau pun rakyat yang Muslim, semuanya datang ke masjid,” tutur Imam pada Jum’at (14/8) malam.
Menurutnya, berbagai pengajian, ceramah, khutbah, tabligh akbar, syiar dan dakwah di masjid-masjid harus mengarah ke peningkatan profesionalisme dan kemandirian bangsa Indonesia.
“Saya kira, DMI berpotensi dan dapat berperan besar dalam mengajak rakyat Indonesia kembali ke jati dirinya agar mandiri, profesional dan dapat meraih kemerdekaan seutuhnya. Khususnya melalui berbagai kegiatan Islami di dalam masjid,” paparnya.
Wakil Rektor Perguruan Tinggi Ilmu Al-Qur’an (PTIQ) ini pun memberikan contoh ceramah tentang surga dan neraka yang cukup sering terdengar oleh jama’ah dari masjid-masjid.
“Misalnya pesan-pesan yang disampaikan tentang surga dan neraka, maknanya dapat diperbaharui lagi dengan persoalan neraka kekinian dan surga kekinian. Neraka kekinian dari bangsa ini ialah kemiskinan, kebodohan dan keterbelakangan, serta konflik antar warga,” ucapnya.
Adapun Surga kekinian dari bangsa ini, lanjutnya, adalah kedamaian, kemakmuran dan cara-cara yang dicapai untuk menuju atau mencapai keadilan, kemakmuran, dan kesejahteraan bangsa Indonesia. “Tentu surga kekinian itu dapat dicapai dengan cara-cara yang profesional dan mandiri,” ujarnya.
Penulis: Muhammad Ibrahim Hamdani