DMI.OR.ID, JAKARTA – Alhamdulillahi Robbil A’lamin, dua orang pengusaha asal Jepang mendapat hidayah dan menjadi mu’alaf (masuk Islam) pada Rabu (9/12) siang atau 27 Shafar 1437 Hijriah di Gedung Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Jakarta.
Sesuai dengan Surat Keterangan Memeluk Agama Islam yang dikeluarkan oleh PBNU dengan nomor: Khusus.001/muallaf/PBNU/XII/2015 dan Khusus.002/muallaf/PBNU/XII/2015, kedua mu’alaf itu bernama Ahmad Hideo Ogawa (65 tahun) dan Muhammad Nobukazu Suzuki (65 tahun). Ogawa lahir pada 29 Juni 1950, sedangkan Suzuki lahir pada 3 Agustus 1950.
Dalam surat keterangan yang diterima langsung oleh DMI.OR.ID ini, tertulis keduanya telah memeluk agama Islam dengan penuh kesadaran dan keinginan diri sendiri, tanpa ada tekanan dan paksaan dari siapa pun.
Keduanya telah resmi melepaskan agama yang semula dianut dan selanjutnya memeluk agama Islam, di hadapan Pembimbing dan para saksi, dengan mengucapkan Dua Kalimat Syahadat sebagai berikut:
Artinya: “Aku bersaki bahwa tiada Tuhan selain Allah dan aku bersaksi bahwa Muhammad adalah utusan Allah”.
Usai prosesi pembacaan Dua Kalimat Syahadat yang sangat sakral dan suci ini, kedua pengusaha asal Negeri Sakura itu turut menghadiri kegiatan nonton bersama (nobar) video berjudul Rahmat Islam Nusantara: Inspirasi Mahrajan Wali-Wali Jawa.
Kegiatan ini diikuti dengan konferensi press bersama Ketua Umum PBNU, Prof. Dr. KH. Said Aqil Siradj, MA., Sekretaris Jenderal (Sekjen) PBNU, DR. H. Helmy Faishal Zaini, S.T., M.Si., dan Katib A’am PBNU, KH Yahya Cholil Staquf.
Film dokumenter ini turut menghadirkan beberapa narasumber yang membahas dan memaparkan peran penting Wali Songo (Wali Sembilan) dalam menyebarkan Islam yang Rahmatan lil A’lamin di Tanah Jawi (Nusantara), dengan cara-cara yang aman, damai, sejuk, serta pendekatan kultural dan sufisme.
Beberapa narasumber itu seperti Ketua Lembaga Seni Budaya Muslim (Lesbumi) NU, K Ng. Dr. H. Agus Sunyoto, yang juga Pakar Sejarah NU, Budayawan NU, Muhammad Jadul Maula, yang juga Wakil Ketua Pengurus Wilayah NU (PWNU) Daerah Istimewa Yogyakarta, serta Pejabat Rais A’am PBNU Periode 2014-2015, DR. KH. Ahmad Musthofa Bisri.
Penulis: Muhamamd Ibrahim Hamdani