DMI.OR.ID, JAKARTA – Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) internasional, Religions for Peace, telah menunjuk Ketua Dewan Pertimbangan Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat, Prof. Dr. H. Muhammad Sirajuddin Syamsuddin, MA., (Din Syamsuddin) untuk mewakili ummat Islam dalam menggalang dukungan bagi petisi terkait lingkungan hidup.
Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah periode 2010-2015 itu memberikan petisi bertajuk Mendesak Ketetapan Perubahan Iklim dengan Target 100 Persen Energi Terbarukan pada 2050 yang ditujukan kepada Sekretaris Jenderal (Sekjen) Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), DR. Ban Ki-moon, M.PA, dan Presiden Republik Indonesia (RI), Ir. H. Joko WIdodo.
Seperti dikutip dari laman www.muhammadiyah.or.id, petisi ini merupakan bagian dari Gerakan Moral Agama-agama Samawi. Dalam ajang petisi ini, tokoh yang mewakili agama Yahudi adalah Rabbi asal Yerusalem, Rabbi David Roshen, sedangkan tokoh yang mewakili agama Kristen yakni Arcbishop dari Abuja, Kardinal John Oyainaken.
“Perubahan iklim merupakan salah satu tantangan moral terbesar di zaman kita saat ini. Perubahan iklim mengancam keselamatan bumi dan kehidupan umat manusia, juga mengancam masa depan anak-anak dan semua makhluk yang kita sayangi,” tutur Din Syamsuddin pada Senin (17/8).
Menurutnya, sudah waktunya bagi kta (ummat Islam) untuk bangkit menyadari hal ini dan melakukan tindakan bersama, baik pada tingkat lokal, nasional, maupun global, juga dalam kehidupan sehari-hari.
Prof Din Syamsuddin pun berharap agar ummat Islam, khususnya warga persyarikatan Muhammadiyah, untuk dapat mendukung petisi ini dengan cara mengisi petisi online di alamat website ini: http://chn.ge/1TbQC5g
“Sebagai warga bumi yang didorong oleh keimanan dan nilai-nilai moral, kami menyadari adanya kewajiban mendesak untuk bertindak menghadapi perubahan iklim,” ungkapnya.
Dari pantauan DMI.OR.ID, tercatat sudah 307.884 orang yang mendukung petisi Prof. Din Syamsuddin hingga berita ini diturunkan, Senin (28/9). Berikut ini petikan lengkap petisi itu:
Salam,
Perubahan iklim merupakan salah satu tantangan moral terbesar di zaman kita saat ini. Perubahan iklim mengancam keselamatan bumi dan kehidupan umat manusia, juga mengancam masa depan anak-anak dan semua makhluk yang kita sayangi. Sudah waktunya bagi kita untuk bangkit menyadari hal ini dan melakukan tindakan bersama — baik pada tingkat lokal, nasional, dan global — juga dalam kehidupan kita sehari-hari.
Sebagai warga bumi yang didorong oleh keimanan dan nilai-nilai moral, kami menyadari bahwa adalah kewajiban mendesak untuk bertindak menghadapi perubahan iklim.
Kami menghimbau Bapak berdua sebagai pemimpin untuk segera merespon terhadap ancaman perubahan iklim dan menetapkan target energi terbarukan sebesar 100% pada tahun 2050. Kita perlu tindakan berani seperti ini untuk menjaga agar kenaikan suhu global tetap berada di bawah titik kritis berbahaya sebanyak 2 derajat, untuk menghilangkan polusi karbon menjadi ke titik nol, dan untuk menginvestasikan sumber daya dalam jalur pembangunan berkelanjutan dalam rangka membangun dunia yang lebih sejahtera, inklusif dan seimbang.
Kami berjanji untuk melakukan hal yang menjadi kewajiban kami dengan merangkul tanggung jawab moral untuk memelihara dunia dan menjaga satu sama lain, serta dengan menempuh cara hidup yang lebih baik dan lebih berkelanjutan agar tercipta kebahagiaan dan harmoni kehidupan yang menyeluruh.
Mari kita bertindak sekarang, dengan berani dan bersama-sama, untuk membangun kehidupan yang lebih baik untuk semua!
Penulis: Muhammad Ibrahim Hamdani