DMI.OR.ID, JAKARTA – Misi pokok masjid ialah dakwah Islamiyah. Ummat Islam harus selalu memakmurkan masjid untuk memperkuat misi pokok ini. Caranya, jangan pisahkan dunia kehidupan ekonomi dan dunia ubudiyyah (ibadah) kepada Allah SWT dari fungsi masjid.
Sekretaris Jenderal (Sekjen) Pimpinan Pusat (PP) Dewan MAsjid Indonesia (DMI), Ustaz Drs. H. Imam Addaruquthni, M.A., menyatakan hal itu pada Kamis (29/9) petang di Jakarta, saat memberikan sambutan dalam acara penutupan Pelatihan Penataan Kualitas Akustik Masjid Kesepuluh.
“Masjid harus menjadi semacam latar depan untuk semua kegiatan kehidupan manusia, guna mewujudkan kesejahteraan ummat Islam. Masjid selayaknya menjadi sentra (pusat) aktivitas masyarakat (community centre),” tutur Ustaz Imam pada Kamis (29/9) petang.
Jangan sampai, lanjutnya, ada aturan anak-anak dilarang bermain di kompleks masjid dan jamaah dilarang membawa makanan, entah kurma atau nasi kebuli, di dalam masjid. Akibatnya, peraturan ini justru menjauhkan masyarakat dari masjid.
Menurutnya, DMI yang didirikan pada 22 Juni 1972 silam bertujuan untuk mewujudkan masjid yang kuat peran dan fungsinya di tengah masyarakat. “Jangan sampai masjid dan musholla hanya ada di sudut-sudut bangunan dan susah dijangkau. Hal ini sangat menyedihkan,” ungkapnya.
Ustaz Imam pun memberi contoh sebuah masjid di Pakistan yang selalu makmur dan terus hidup aktifitasnya oleh para jama’ah dan warga di sekitarnya selama 24 jam.
“Ada masjid di Pakistan yang komunitas masjidnya terus aktif selama 24 jam, meskipun bentuk fisiknya tidak sebagus masjid-masjid yang kita miliki. Misalnya, Jika ada warga yang tidak memiliki makanan di rumah, mereka akan makan gratis di masjid,” jelasnya.
Bahkan, ucapnya, anak-anak komunitas masjid dapat bersekolah gratis dengan biaya dari uang kas masjid. Uang kas masjid juga terus mengalir dari para jama’ah. “Kemakmuran masjid seperti inilah yang digagas oleh Bapak Jusuf Kalla selaku Ketua Umum PP DMI,” ujarnya.
Berdasarkan pantauan DMI.OR.ID, Sekjen PP DMI juga memberikan sertifikat secara simbolis kepada perwakilan peserta, lalu diikuti dengan foto bersama 58 peserta pelatihan dengan panitia dan pengurus PP DMI.
Setiap peserta juga menerima mushaf Al-Qur’an dari DMI serta berkunjung ke pabrik PT. TOA, Tbk di Cimanggis, Depok, pada Rabu (28/9) untuk mengenal dan melihat lebih detail tetang proses produksi alat-alat sound system.
Dalam acara Penutupan ini, turut hadir bendahara PP DMI, Dra. Hj. Dian Artida, Kepala Sekretariat DMI Pusat, H. Shouman Ramadhan, dan dua anggota Tim Akustik PP DMI, H. Musfidarial, S.E., M.M., dan Ir. H. Aziz Muslim, serta Team Leader Sales Department PT. TOA Galva Prima, H. Bram Syakir.
Program ini diselenggerakan atas kerja sama dengan PT. TOA Galva Prima, Tbk. Kegiatan Pelatihan Akustik masjid ini berlangsung sejak Senin (26/9) hingga Kamis (29/9) petang. Sejumlah perwakilan peserta juga menyampaikan kesan dan pesannya selama empat hari bersama-sama dalam pelatihan akustik ini.
Penulis: Muhammad Ibrahim Hamdani