DMI.OR.ID, JAKARTA – Pimpinan Pusat (PP) Dewan Masjid Indonesia (DMI) bekerjasama dengan Kementerian Pariwisata (Kemenpar) RI dan Tim Percepatan Wisata Halal akan menyelenggarakan Simposium Nasional dengan tema Peran Masjid dalam Pengembangan Wisata Religi di Indonesia pada September 2017 mendatang.
Sekretaris PP DMI, Dr. H. Munawar Fuad Noeh, M.Ag., yang juga Ketua Program Nasional Pengembangan Wisata Religi Berbasi Masjid di Indonesia, menyatakan hal itu pada Selasa (13/6) malam, dalam rilisny kepada DMI.OR.ID.
“Gelaran event simposium nasional ini akan mengikutsertakan seluruh stakeholders (pemangku kepentingan) dalam industri pariwisata yang terkait dengan bidang infrastruktur, teknologi informasi (IT), penerbangan, perhotelan, industri makanan, minuman, busana (fashion) hingga kosmetik sampai obat-obatan dan aneka kerajinan tangan,” papar Munawar pada Selasa (13/6) malam.
Menurutnya, salah satu fungsi utama masjid ialah sebagai pusat peribadatan, kegiatan dakwah dan taklim (pendidikan), serta perajut ukhuwwah bagi ummat Islam. Masjid memiliki banyak manfaat, apalagi dengan jumlah masjid lebih dari 850 ribu yang tersebar di seluruh Indonesia.
“Terdapat berbagai macam tipe masjid di Indonesia, antara lain masjid bersejarah, masjid unik dan khas dengan pesona tradisi dan budaya Muslim di sekitarnya, serta masjid di lingkungan area wisata, termasuk masjid yang menjadi destinasi wisata,” jelas Munawar.
Sebagai tindak lanjut program ini, ungkapnya, Tim Program Wisata Halal Berbasis Masjid akan menentukan 100 titik destinasi wisata religi sebagai piilot proyek perdana selama kurun waktu 2017-2020. “100 titik destinasi wisata halal berbasis masjid itu akan tersebar dari Sabang hingga Merauke,” imbuhnya.
Kegiatan pilot proyek perdana ini, ungkapnya, juga akan menyertakan peran aktif Pemerintah Provinsi (Pemrov), Pemerintah Kabupaten (Pemkab), dan Pemerintah Kota (Pemkot) di 100 Wilayah di Indonesia. “Dalam pelaksanaannya, kami kalkulasikan untuk membuka peluang lebih dari 180 sektor usaha yang saling menguntungkan di tiaplokasi,” tuturnya.
Munawar pun berharap agar program wisata halal berbasis masjid ini dapat memacu pengurus dan jamaah masjid menyiapkan diri dan lingkungannya. Pengurus dan jama’ah masjid harus sadar wisata halal sehingga dapat berpartisipasi aktif dalam program ini.
“Harapannya, program wisata halal berbasis masjid ini mampu melipatgandakan peran warga sebagai masyarakat yang ramah dan penuh persahabatan terhadap wisatawan. Program ini juga mempersiapkan warga dengan kemampuan memberikan nilai manfaat bagi kemakmuran lingkungan di sekitarnya,” pungkasnya.
Penulis: Muhammad Ibrahim Hamdani