DMI.OR.ID, JAKARTA – Muballigh dan muballighah yang tergabung dalam Korps Muballigh-Muballighah (KMM) Dewan Masjid Indonesia (DMI) siap menjadi agen perubahan informatika sebagai mitra aktif Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) dan Komisi Penyiaran Indonesia (KPI).
Ketua Pimpinan Pusat (PP) Dewan Masjid Indonesia (DMI) Bidang Pengembangan Potensi Muslimah dan Anak (PPMA), Dr. Hj. Maria Ulfah Anshori, M.Si., menyatakan hal itu pada Selasa (16/8) pagi, saat menjadi narasumber dalam acara bertajuk Muballigh dan Muballighah Sebagai Agen Perubahan Informatika di Masjid Istiqlal, Jakarta.
“Kita memerlukan konten informasi dakwah yang bersifat konstruktif, solutif, dan argumentatif untuk membuat nash-nash (ayat-ayat suci) Al-Qur’an menjadi teks yang membumi. Insya Allah, DMI siap menjadi agen-agen perubahan informatika sebagai mitra Kemenkominfo dan KPI,” tutur Maria Ulfah pada Selasa (16/8).
Harapannya, lanjutnya, peran aktif para muballigh, muballighah, dan pendidik di media cetak dan daring dapat mengimbangi konten-konten negatif seperti pornografi, human traficiking (perdagangan manusia), dan kekerasan seksual. “Apalagi DMI telah memiliki aplikasi dakwah berbasis android,” ungkapnya.
Maria Ulfah pun berharap agar para da’i, muballigh, dan muballighah dapat menyajikan dakwah Islam yang ramah, damai, tidak menghakimi, teduh, bersahaja, dan rahmatan lil a’lamin, termasuk untuk penganut agama lain seperti pesan dari Wakil Ketua Umum (Waketum) PP DMI, Drs. KH. Masdar Farid Mas’udi, M.Si.
“Dakwah yang kita sampaikan lebih baik dari diri sendiri daripada sekedar copy paste (copas) tulisan yang bagus-bagus dari orang lain yang sudah dikenal. Dakwah yang sedang trendy (kekinian) juga dibutuhkan oleh berbagai kalangan. Pesan dakwah ini bisa disajikan melalui masjidkucom, aplikasi dakwah DMI dengan media daring berbasis android.” paparnya.
Menurutnya, situs-situs negatif di media daring seperti pornografi dan kekerasan seksual sangat mudah menjadi tontonan warga. “Kita harus menghentikan kekerasan seksual terhadap anak dan perempuan,” tegasnya.
Sebelumnya, KH. Masdar Farid Mas’udi juga memberikan sambutan dan membuka acara secara resmi pada Selasa (16/8) pagi. Turut hadir dan memberikan sambutan Sekretaris Badan Pelaksana Pengelola Masjid Istiqlal (BPPMI), H. Rusli Effendy, S.Pd.I., S.E., M.Si.
Adapun dua pembicara lainnya adalah Direktur Pemberdayaan Informatika, Direktorat Jenderal (Ditjen) Aplikasi dan Informatika (Aptika) Kemenkominfo, Hj. Septriana tangkary, S.E., M.M., dan Komisioner Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) Pusat, Drs. H. Ubaidillah, M.Pd.
Berdasarkan pantauan DMI.OR.ID, acara yang berlangsung sejak Pukul 09.00 – Pukul 16.00 WIB ini berlangsung sangat dinamis dan partisipatif. Para peserta yang dibagi dalam tiga kelompok Focus Grup Discussion (FGD) telah berdiskusi dan berkomunikasi secara aktif untuk merumuskan program-program ke depan pascara lokakarya ini.
FGD ini bertujuan untuk mempersiapkan para peserta untuk menjadi agen perubahan informatika bersama-sama dengan Kemenkominfo dan KPI. Para peserta merupakan pengurus DMI dan badan-badan otonom DMI seperti Korps muballigh-Muballighah, dan Badan Pendidikan Taman Kanak-Kanak Indonesia (BPTKI). Rencananya, akan ada program lanjutan (follow up) pasca lokakarya ini.
Penulis: Muhammad Ibrahim Hamdani