Hikmah Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW

DMI.OR.ID, JAKARTA – Peringatan Maulid Nabi Muhammad ShallAllahu Alaihi Wassallam (SAW) setiap 12 Rabiul Awal memiliki makna dan hikmah yang sangat besar bagi ummat Islam. Salah satunya bertujuan mengingatkan jejak dan napak tilas kehidupan serta perjuangan Nabi Muhamad SAW kepada ummat.

Ketua Pimpinan Pusat (PP) Dewan Masjid Indonesia (DMI), Drs. H. Muhammad Natsir Zubaidi, menyatakan hal itu dalam rilisnya kepada DMI.OR.ID, Kamis (24/12).

“Hikmah dari peringatan Maulid adalah mengigatkan ummat terhadap jejak, napak tilas kehidupan, dan perjuangan dari Nabi Muhammad SAW sebagai nabi akhir zaman yang membawa kabar gembira (bashiran) dan peringatan (nadhiran) kepada ummat manusia,

Nabi Muhammad SAW, lanjutnya, merupakan manusia teladan (uswah hasanah) yang dihadirkan oleh Allah SWT untuk diteladani sebagai pembawa risalah untuk perbaikan akhlaq manusia.

Menurutnya, manusia adalah makhluk Tuhan yang memiliki fungsi ganda, baik sebagai individu maupun makhluk sosial. Dalam hal ini, kami sadar bahwa dalam kehidupan diperlukan adanya manusia idola.

“Manusia idola seperti Nabi Muhammad SAW dapat dijadikan sebagai contoh teladan dan perilakunya bisa diamalkan dalam kehidupan individu, keluarga, dan masyarakat,” ungkapnya.

Ajaran Islam, jelasnya, menyuruh pemeluknya untuk menjadi khaira umah (umat yang terbaik), menjadi umat/ kelompok teladan yang mampu memperbaiki akhlaq bangsa-bangsa di dunia.

“Namun, saat ini telah terjadi berbagai krisis seperti krisis etika dan moral. Itulah sebab mengapa ummat memerlukan gerakan perbaikan moral melalui masjid dan lembaga-lembaga Islam lainnya,” ucapnya.

Wakil Sekretaris Dewan Pertimbangan Majelis Ulama Indonesia (MUI) ini juga berpendapat bahwa Islam yang mengandung ajaran rahmatan lil ‘alamin tidak akan pernah terwujud tanpa adanya kelompok yang terbaik.

“Mereka wajib memiliki kriteria-kriteria seperti shiddiq, amanah, tablgh, dan fathonah sehingga Umat Islam dimana pun dituntut untuk berjuang,bekerja-keras, dan berpkir cerdas dengan berjihad dan berijtihad. Hal ini penting untuk membangun kesejahteraan bangsa-bangsa di dunia,” tukasnya.

Penulis: Muhammad Ibrahim Hamdani

Bagikan ke :