Kunjungan Kehormatan Raja Salman: Indonesia, Mitra Strategis KSA

DMI.OR.ID, JAKARTA – Kunjungan Kehormatan Kepala Negara Kerajaan Saudi Arabia (KSA), Yang Mulia Sri Baginda Raja Salman bin Abdul Aziz Al-Saud, selama sembilan hari, sejak Rabu (1/3) hingga Kamis (9/3) di Jakarta dan Bali, merupakan peristiwa yang sangat monumental ditinjau dari perpektif hubungan bilateral KSA-Republik Indonesia (RI).

Hal ini terlihat dari sambutan luar biasa Presiden RI, Ir. H. Joko Widodo, terhadap Raja Salman di Istana Kepresidenan Bogor, Kota Bogor, pada Rabu (1/3) siang, meskipun diiringi turunnya hujan dengan cukup lebat. Presiden Joko Widodo menyambut rombongan besar KSA bersama-sama dengan sejumlah menteri Kabinet Kerja.

Menteri-menteri tersebut yakni Menteri Koordinator (Menko) Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) RI, Dra. Hj. Puan Maharani, Menteri Luar Negeri (Menlu) RI, Dra. Hj. Retno Lestari Priansari Marsudi, S.I.P., L.L.M., Menteri Kesehatan (Menkes) RI, Prof. Dr. dr. Hj. Nila Djuwita Farid Moeloek, Sp.M., dan Menko Kemaritiman RI, Jenderal TNI (Purn). Luhut Binsar Pandjaitan.

Turut hadir dan menyambut Raja Salman ialah Menteri Agama RI, Drs. H. Lukman Hakim Saifuddin. Bahkan ia berada dalam satu mobil dengan Raja Salman sejak berangkat dari bandar Udara (Bandara)Halim Perdanakusuma, Jakarta, menuju ke Istana Bogor. Hadir juga Menteri Perdagangan RI, Drs. Enggartiasto Lukita.

Hadir juga Menteri Keuangan RI, Sri Mulyani Indrawati, S.E., M.Sc., Ph.D., Menteri Pendidikan RI, Prof. Dr. H. Muhajir Effendy, M.A.P.,  Menteri Kelautan dan Perikanan RI, Dr (H.C.) Susi Pujiastuti. Menko Politik, Hukum, dan Keamanan (Polhukkam) RI, Jenderal TNI (Purn). Dr. H. Wiranto, S.H., dan Menko Perekonomian RI, H. Darmin Nasution, S.E., Ph.D. Turut hadir Menteri Perhubungan (Menhub) RI, Ir. Budi Karya Sumadi, dan Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristek Dikti), Drs. H. Muhammad  Nasir, M.Si, Ak, Ph.D, CA.

Hadir pula Menteri Sekretaris Negara (Menseseg) RI, Prof. Dr. Pratikno, M.Soc.Sc., Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) RI, Ignasius Jonan, S.E., M.A., Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (Menkop dan UKM), Drs. Anak Agung Gede Ngurah (AAGN) Puspayoga, dan Kepala Kepolisian RI (Kapolri), Jenderal Polisi Drs. H. Muhammad Tito Karnavian, M.A., Ph.D., Turut hadir Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) RI, Thomas Trikasih Lembong, B.A.

Besarnya jumlah menteri yang ikut menyambut kedatangan Raja Salman bin Abdul Aziz ini tidak dapat dipisahkan dari agenda besar penandatanganan 11 Nota Kesepahaman (MoU) antara RI dan KSA dalam kerangka kerja sama bilateral. Penandatanganan 11 MoU ini merupakan bukti eratnya hubungan kedua negara dalam berbagai bidang. Indonesia pun dipandang sebagai mitra strategis KSA dalam berbagai bidang, bukan lagi sekedar negara penyalur tenaga kerja informal ke KSA.

Seperti dikutip dari laman http://nasional.republika.co.id/ pada Rabu (1/3/17), 11 MoU yang ditandatangani oleh 11 menteri dari RI dan KSA itu meliputi kerja sama dalam berbagai bidang seperti keamanan, kesehatan, pendidikan, agama Islam, kebudayaan, politik luar negeri, usaha kecil dan menengah, serta kemaritiman.

11 Nota kesepahaman itu meliputi: Pertama, deklarasi pemerintah Kerajaan Arab Saudi perihal peningkatan pimpinan sidang komisi bersama. MoU ini ditandatangani oleh Menlu Retno Marsudi dan koleganya, Menlu KSA, H.E. Adel bin Ahmed Al Juber.

Kedua, Pendanaan Saudi terhadap pembiayaan proyek pembangunan antara Saudi Fund for Development dan Pemerintah RI. MoU ini ditandatangani oleh Menkeu Sri Mulyani dan Vice Chairman and Managing Director Saudi Fund for Development KSA, Yousef Bin Ibrahim Al-Bassam.

Ketiga, MoU tentang kerja sama kebudayaan antara Kemendikbud RI dengan Kementerian Kebudayaan dan informasi KSA. MoU ini diandatangani oleh Mendikbud Muhadjif Effendi dan H.E. Adel bin Zaid Al-Toraifi.

Keempat, Program kerja sama antara Kementerian Koperasi (Kemenkop) dan UKM RI dengan Otoritas UKM KSA mengenai Pengembangan Usaha Kecil dan Menengah. Mou ini ditandatangani oleh Menkop UKM Puspayoga dan Gubernur Otoritas UKMM KSA, H.E. Dr. Ghassan Ahmed Al Sulaiman

Kelima, MoU antara Kemenkes RI dengan Kemenkes KSA bidang kerja sama kesehatan. nota Kesepahaman ini ditandatangani oleh Menkes Nila Djoewita F. Moeloek dan Menkes KSA, H.E. Ir. Adil bin Muhammad bin Abdul Qadir Faqih.

Keenam, MoU antara otoritas Aero Nautica RI dan Otoritas Aero Nautica KSA. MoU ini ditandatangani oleh Menhub Budi Karya Sumadi dan Menhub KSA, H.E. Sulaiman bin Abdullah Al-Hamdan.

Ketujuh, Program kerja sama antara Kemenristek Dikti dengan Kementerian Pendidikan KSA dalam bidang kerja sama scientific dan pendidikan tinggi. MoU ini ditandatangani oleh Menristek Dikti, Muhammad Nasir, dan Menteri Pendidikan KSA, H.E. Dr. Ahmed bin Mohammed Al-Issa.

Kedelapan, MoU antara Kemenag RI dengan Kementerian Urusan Islam, Dakwah, dan Bimbingan KSA di bidang Urusan Islam. MoU ini ditandatangani oleh Menag Lukman Hakim dan Menteri urusan Islam, Dakwah dan Bimbingan KSA, Syeikh Saleh bin Abdul-Aziz Al ashSheikh.

Kesembilan, MoU antara Pemerintah RI dan Pemerintah KSA di bidang kerja sama kelautan dan perikanan. MoU ini ditandatangani oleh Menko Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan dan Menteri Lingkungan Hidup, Perairan, dan Pertanian KSA, H.E. Abdurrahman Abdul Mohsen al-Fadhil.

Kesepuluh. Program kerja sama perdagangan antara Kementerian Perdagangan dan Kementerian Perdagangan dan Investasi KSA. Program kerja sama ini ditandatangani oleh Mendag Enggartiasto Lukita, dan Menteri Perdagangan dan Investasi KSA, H.E. Dr. Majid bin Abdullah Al Qasabi.

Kesebelas. Perjanjian kerja sama dalam pemberantasan kejahatan antara Kepolisian Negara RI dengan Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) KSA. Perjanjian ini ditandatangani oleh Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian dan Kepala Kepolisian KSA, Komisaris Jenderal (Komjen) Othman bin Naseer Al Mehrej.

Kesebelas MoU ini membuktikan eratnya jalinan persahabatan antara kedua negara yang sama-sama memiliki pengaruh strategis dan geopolitik penting baik di kawsan Asia Tenggara ,Timur Tengah, maupun di kancah dunia internasional.

Penulis: Muhammad Ibrahim Hamdani

Bagikan ke :