DMI.OR.ID, JAKARTA – Program Eco-Masjid yang diselenggarakan bersama oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI), Dewan Masjid Indonesia (DMI), dan Majelis Az-Zikra akan diwujudkan dengan penanaman sekitar 4.000 bibit berbagai jenis tanaman di masjid-masjid se-kawasan Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek).
Ketua Lembaga Pemuliaan Lingkungan Hidup (PLH) dan Sumber Daya Alam (SDA) MUI Pusat, Dr. Ir. H. Hayu Susilo Prabowo, M.Hum., menyatakan hal itu dalam rilisnya kepada DMI.OR.ID, Jumat (19/2) siang.
“Dari 4.000 bibit pohon yang akan ditanam, sekitar 2.000 bibit tanaman akan kami tanam di lokasi Pondok Pesantren Az-Zikra II yang saat ini sedang dalam proses pembangunan. Adapun 2.000 bibit sisanya akan diberikan kepada 36 perwakilan masjid se-Jabodetabek,” tutur Hayu yang juga Ketua Dewan Penggerak Indonesia Bergerak Menyelematkan Bumi (Siaga Bumi) pada Jumat (19/2).
Saat ini, lanjutnya, tercatat ada sekitar 850.000 masjid dan musholla di seluruh Indonesia. Apabila 100 pohon ditanam di setiap masjid, maka jumlah pohon yang tertanam mencapai 85 juta. “Ini ekuivalen dengan tanah seluas 2,12 juta hektar,” ujarnya.
Menurutnya, masjid memerlukan kesinambungan sumber daya air yang suci dan menyucikan sebagai salah syarat sahnya ibadah sekaligus upaya mewujudkan sanitasi dan kesehatan lingkungan yang baik. “Hal ini penting guna menjaga kesucian dan kesehatan masjid,” tegasnya.
“Masjid harus berperan aktif untuk meningkatkan kesadaran umat Muslim, sebagai potensi terbesar bangsa, dalam hal perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup serta kelangsungan kehidupan seluruh makhluk di bumi,” ungkapnya.
Ketua Program Nasional Eco-Masjid ini juga menyatakan peran masjid sangat penting dalam mendorong dan membentuk umat serta meningkatkan peran masyarakat dalam pemuliaan lingkungan hidup.
“Sikap ini harus tercermin dalam tindakan dan perilaku kehidupan umat muslim sehari-hari, khususnya dalam melaksanakan ibadah dan muamalah yang ramah lingkungan,” jelasnya.
Upaya pemuliaan lingkungan hidup, lanjutnya juga dapat menambah manfaat bagi perekonomian bagi jamaah dan masjid itu sendiri.
Program Eco-Masjid ini juga mendapat dukungan dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK), sebagai tindak lanjut dari Nota Kesepahaman Tentang Kepedulian terhadap Pelestarian Lingkungan Hidup yang ditandatangani oleh Menteri LHK dan sembilan tokoh lintas agama pada 26 November 2015 lalu.
Direktur Konservasi Tanah dan Air, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK), Dr. Ir. H. Muhammad Firman, M.For.Sc., menyatakan salah satu aksi yang dilakukan adalah Eco rumah ibadah. Luasan penghijauan ini akan semakin besar bila seluruh rumah ibadah melakukan hal serupa Program Eco-Masjid.
“Program penanaman pohon telah direncanakan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) Kementerian LHK Periode 2015-2019, dengan target seluas 5,5 juta hektare dan alokasi sekitar 1,045 juta hektar per tahun,” jelas Firman pada Jumat (19/2) dalam rilisnya kepada DMMI.OR.ID.
Penulis: muhammad Ibrahim Hamdani