Presiden Jokowi Tinjau Pembangunan Masjid Raya Sumatera Barat

DMI.OR.ID, PADANG – Presiden Republik Indonesia (RI), Ir. H. Joko Widodo (Jokowi), bersama Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI, H. Irman Gusman, S.E.,M.B.A., bersama-sama meninjau pembangunan Masjid Raya Sumatera Barat (Sumbar) pada Sabtu (10/10) malam.

Presiden tiba bersama rombongan sekitar Pukul 18.30 Waktu Indonesia Barat (WIB) dan menjadi Imam Sholat Maghrib berjama’ah di masjid yang terletak di Jalan Khatib Sulaiman, Kecamatan Padang Utara, Kota Padang, Provinsi Sumbar.

Dalam rilisnya kepada DMI.OR.ID, Ahad (11/10) pagi, Kepala Sekretariat Ketua DPD RI, Ikhwan Situmeang, menyatakan beberapa menteri dan pejabat turut hadir dalam rombongan ini yakni Menteri Pekerjaan Umum (PU) dan Perumahan Rakyat (Pera),  Dr. Ir. H. Muhammad Basoeki Hadimoeljono, M.Sc., dan Pejabat (Pj) Gubernur Provinsi Sumbar,  Drs. H. Reydonnyzar Moenek, M. Devt.M.

Usai shalat maghrib berjama’ah, Pj. Gubernur Provinsi Sumbar menjelaskan proses pembangunan masjid raya yang masih dalam tahap penyelesaian. Sembari mendengarkan penjelasan, Presiden pun mengamati bagian dalam masjid seperti ukiran asmaul husna berlatar putih di bagian atas masjid.

“Pembangunan Masjid Raya Sumbar terbagi dalam enam tahap sejak tahun 2007 hingga 2015. Saat ini sudah sampai ke tahap enam dan prosesnya mencapai 49 persen. Pembangunan kompleks Islamic Centre dan menara masjid juga belum selesai,” tutur Reydonnyzar pada Sabtu (10/10) malam.

Pembangunan masjid ini, lanjutnya, menyerap anggaran sebesar Rp 202,2 miliar dari total biaya Rp 433,5 miliar, termasuk pembangunan Gedung Lembaga Kerapatan Adat Alam Minangkabau (LKAAM) Provinsi Sumbar sebesar Rp 11,3 miliar dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) tahun 2014.

“Masjid Raya Sumatera Barat berdiri di atas lahan seluas 11,3 hektar. Masjid raya nan rancak ini mampu menampung 15 ribu jamaah dan tergolong masjid bagonjong terbesar dan termegah di Sumbar,” jelasnya.

Bentuk kubah masjid, paparnya, juga menyimbolkan tigo tungku sajarangan dan tali tigo sapilin sebagai wujud dari kerukunan empat unsur masyarakat Minangkabau, yakni ninik mamak, cadiak pandai, alim ulama, dan bundo kanduang.

“Bentuk kubahnya pun terinspirasi dari kisah ujung kain selendang Nabi Muhammad SAW ketika meletakkan batu hajarul aswad di atasnya. Masjid raya ini juga menjadi icon dan landmark Sumatera Barat,” ungkapnya.

Sebelumnya pada Ahad (23/8) lalu, Wakil Presiden (Wapres) RI, Drs. H. Muhammad Jusuf Kalla, telah meminta Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumbar untuk merevisi anggaran pembangunan masjid raya ini.

Wapres Kalla juga meminta kesediaan Ketua DPD RI, Irman Gusman, selaku tokoh asal Sumatera Barat untuk mengawasi transparansi dan akuntabilitas biaya pembangunan masjid raya ini.

Saat itu, secara simbolis, Wapres Kalla yang juga Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Dewan Masjid Indonesia (DMI) menyerahkan bantuan sebanyak lima unit mobil akustik masjid kepada Pimpinan Wilayah (PW) DMI Provinsi Sumbar guna memperbaiki pengeras suara masjid/ surau.

Bagikan ke :