DMI.OR.ID, MAKKAH – Innalillahi wa Innalillahi Rooji’un, segenap keluarga besar dan pengurus Pimpinan Pusat (PP) Dewan Masjid Indonesia (DMI) turut berbelasungkawa dan berduka cita sedalam-dalamnya atas wafatnya sedikitnya 100 jama’ah haji asal Indonesia (termasuk yang mukimin) akibat Tragedi Armina pada Kamis (24/9) lalu.
Hingga Rabu (30/9) dini hari, Pukul 02.00 waktu Arab Saudi (WAS), Jumlah jama’ah haji yang wafat tercatat menjadi 57 orang, bertambah 11 orang dari informasi sebelumnya sebanyak 46 orang jama’ah haji. Website DMI.OR.ID juga telah mempublikasikan 46 jama’ah haji asal Indonesia yang wafat akibat tragedi Armina itu.
Seperti dikutip dari laman www.antaranews.com, Kepala Daerah Kerja (Daker) Mekkah Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) 1436H/ 2015, H. Arsyad Hidayat, menyatakan 11 jenazah jamaah Indonesia yang baru teridentifikasi itu masih berasal dari kontainer mayat yang lama.
“Sampai saat ini, masih ada lima kontainer yang belum dibongkar, empat diantaranya dibawa ke Jeddah,” tutur Arsyad pada Rabu (30/9) dini hari, saat menyampaikan pembaharuan data korban Peristiwa Mina di Mekkah, Arab Saudi, Rabu (30/9) dini hari.
Menurutnya, 11 jenazah yang telah diidentifikasi itu tidak hanya melalui penelusuran file pelengkap jenazah yang ada di pemulasaran mayat Al Muashim, namun juga identifikasi melalui sidik jari, mengingat kondisi jenazah sudah semakin memburuk.
“Kami juga coba masuk ke bagian Disaster Victim Identification (DVI) untuk menelusuri jamaah haji yang wafat melalui sidik jari. Pasalnya, saat ini kondisi jenazah, seperti wajah, sudah berubah. Sidik jari menjadi sangat membantu,” paparnya.
Meskipun kondisi jenazah sudah sulit dikenali, lanjutnya, namun untuk identifikasi para korban belum memerlukan pemeriksaan lewat Deoxyribo Nucleic Acid (DNA).
“Identifikasi melalui sidik jari masih menjadi andalan, mengingat semua jari jema’ah yang masuk ke Arab Saudi telah dipindai oleh pihak imigrasi,” ucapnya.
Sekretaris Daker Mekkah PPIH 1436 H/ 2015 M, Nur Alia Fitria menyatakan 11 tambahan jamaah Indonesia yang menjadi korban wafat dalam peristiwa Mina sebagian besar berasal dari kelompok terbang (kloter) 61 Embarkasi Jakarta-Bekasi (JKS 61) atau jamaah dari Jawa Barat sebesar delapan orang.
“Sisanya berasal dari kloter 14 Embarkasi Batam (BTH 14) sebanyak dua orang, dan kloter 10 embarkasi Makasar (UPG 10) sebanyak satu orang,” ujarnya.
Berikut ini adalah nama-nama 11 jenazah yang baru teridentifikasi, yaitu:
47. Lilis Suryani Misbah Ijudin, kloter JKS 61, nomor paspor B0932986
48. Otong Bastaman Sutisnamiharja, kloter JKS 61 nomor paspor B0932958
49. Nana Hendiana Idi, kloter JKS 61, nomor paspor A7917997
50. Maemunah Dasa Sasmita, kloter JKS 61, nomor paspor B0733173
51. Atang Gumawang Dede Herlan, kloter JKS 61 nomor paspor B0733175
52. Karmah Padma Kertapraja, kloter JKS 61, nomor paspor B0745293
53. Tuti Kuswarti Daman, kloter JKS 61 nomor paspor B1442338
54. Iis Masriah Kastoni Mardo, kloter JKS 61 nomor paspor A7026769
55. Ida Murtika Porie, kloter BTH 14, nomor paspor B1306300
56. Suryati Sahran Ribut, kloter BTH 14 nomor paspor B1306350
57. Nur Alam Iljas, kloter UPG 10, nomor paspor B0694654
Innalillahi wa innnalillahi rooji’un, Semoga seluruh jama’ah haji yang syahid akibat tragedi Mina diterima seluruh amal ibadahnya dan diampuni seluruh kekhilafannya oleh Allah SWT serta mendapat tempat terbaik di sisi Allah SWT. Amin Ya Robbal A’lamin.
Penulis: Muhammad Ibrahim Hamdani