DMI.OR.ID, SURABAYA – Para pengurus masjid, termasuk Dewan Masjid Indonesia (DMI), memiliki tanggung jawab sosial untuk turut aktif ikut dalam upaya mengurangi kemiskinan penduduk di sekitar masjid. Jangan sampai ada masjid berdiri megah namun penduduk di sekitar masjid banyak yang hidup miskin. Caranya, masjid dapat menjadi pusat-pusat pengembangan ekonomi ummat.
Kemiskinan penduduk menjadi salah satu tema yang dibahas oleh Wakil Presiden (Wapres) RI, Dr. (H.C.) Drs. H Muhammad Jusuf Kalla, M.B.A., yang juga Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Dewan Masjid Indonesia (DMI) pada Kamis (3/10) siang.
Tepatnya saat memberikan kata sambutan dalam acara Pelantikan Pimpinan Wilayah DMI Provinsi Jawa Timur (Jatim) Periode 2018-2023 di Islamic Centre Surabaya, Kota Surabaya, Jatim.
Seperti dikutip dari laman https://jatim.antaranews.com/, dalam kegiatan yang mengangkat tema Masjid Makmur Indonesia Unggul ini, Wapres Jusuf Kalla menggarisbawahi pentingnya masjid memiliki fungsi ekonomi untuk memakmurkan masyarakat di sekitarnya. “Jangan sampai masjidnya megah tapi rumah-rumah penduduk di sekitarnya reot dan banyak kemiskinan,” tegasnya.
“Masjid-masjid di Indonesia ini dibangun oleh masyarakat. Seperti Masjid Nasional Al Akbar Surabaya, itu benar milik pemerintah tetapi dana pembangunannya dari masyarakat. Untuk itu, masalah kemasyarakatan untuk memajukan umat bisa dilakukan di masjid,” papar Wapres Jusuf Kalla.
PW DMI Jatim, lanjutnya, harus memiliki program-program nyata untuk memakmurkan masjid dan masyarakat di sekitarnya. Misalnya, setelah ibadah sholat maghrib berjama’ah, takmir masjid dapat menyelenggarakan taushiyah tentang ekonomi, pendidikan, lingkungan, dan tema-tema lainnya. “Apalagi jama’ah itu tidak perlu undangan untuk datang ke masjid,” imbuhnya.
“Masjid harus mmeiliki fungsi ekonomi. Kita lihat di masjid-masjid, setiap selesai Jum’atan (Sholat Jum’at) banyak perdagangan. Biarkan saja, jangan dilarang. Itu yang jual adalah orang-orang islam pribumi, bukan orang China (Tionghoa). Biarkan barang-barang dagangan mereka laku,” jelasnya.
Wapres Jusuf Kalla pun berharap agar pengurus PW DMI Jatim yang baru dilantik dapat menambahkan program-program ekonomi lainnya. “Seperti mengkoordinasikan perbankan dengan masjid untuk memajukan para pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM),” ujarnya.
“Kita bisa menghubungkan bank syariah dengan masjid. Bisa juga membuat pelatihan-pelatihan di masjid. Misalnya mengundang orang perindustrian untuk memaparkan bagaimana industri kecil bisa dikelola oleh masyarakat,” ucap Wapres Jusuf Kalla yang juga Ketua Umum Palang Merah Indonesia (PMI) Pusat itu.
Wapres Jusuf Kalla pun berpesan agar segenap pengurus PW DMI Jatim, pengurus masjid, dan lembaga takmir masjid untuk bersikap ikhlash dalam menjalankan program-program memakmurkan masjid dan masyarakat. “Karena kalau dijalankan dengan ikhlas, semuanya menjadi mudah,” tutur Wapres Jusuf Kalla.
Seperti dikutip dari laman https://www.youtube.com/watch?v=fTpMOIQ4YD0&t=2483s / SMC Media, dalam acara ini Wapres Jusuf Kalla turut didampingi oleh Ketua PP DMI, H. Rudiantara, S.Stat., M.B.A., yang juga Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) RI, Sekretaris Jenderal (Sekjen) PP DMI, Drs. H. Imam Addaruqutni, M.A., dan Sekretaris PP DMI, K.H. Syaifudin Nawawi, S.H.
Turut mendampingi Wapres Jusuf Kalla ialah Gubernur Provinsi Jatim, Dra. Hj. Khofifah Indar Parawansa, M.SI., yang juga Pembina DMI Provinsi Jatim. Turut memberikan kata sambutan Ketua PW DMI Provinsi Jawa Timur Masa Bakti 2018-2023, Drs. KH. Muhammad Roziqi, M.M.
Sedangkan Sekjen PP DMI, H. Imam Addaruquthni, telah membacakan Surat Keputusan PP DMI Nomor 167/PP DMI/SK/A/VIII/2019 Tentang Susunan Pengurus dan Personalia PW DMI Provinsi Jatim Masa Khidmat 2018-2023.
Adapun Ketua Umum PP DMI, H. Muhammad Jusuf Kalla, selain memberikan kata sambutan, juga mengikuti foto bersama sekaligus melantik dan mengukuhkan para pengurus PW DMI Provinsi Jatim.
Penulis: Muhammad Ibrahim Hamdani