DMI.OR.ID, BANDA ACEH – Masjid merupakan lambang peradaban masyarakat Aceh. Dengan perluasan Masjid Raya Baiturrahman di Kota Banda Aceh ini, semoga Aceh tetap menjadi pusat peradaban Islam di Indonesia di era modern kini.
Wakil Presiden (Wapres) Republik Indonesia (RI), DR. H. Muhammad Jusuf Kalla, menyatakan hal itu pada Sabtu (13/5) siang, saat memberikan kata sambutan dalam peresmian Wajah Baru Bentang Ruang Masjid Raya Baiturrahman di Kota Banda Aceh, Aceh.
“Kemakmuran masjid harus sejalan dengan pembangunan. Ibadah (harus) ramai dan bermanfaat. Masjid ialah lambang peradaban masyarakat Aceh. Masjid Baiturrahman ini merupakan ikon masjid di Indonesia. Kalau kita lihat di kalender masjid, salah satunya ada Masjid Baiturrahman,” tutur Wapres Jusuf Kalla seperti dikutip dari laman https://nasional.tempo.co.
Menurut Wapres Kalla yang juga Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Dewan Majid Indonesia (DMI) ini, Masjid Raya Baiturrahman menjadi kebanggaan bagi semuanya. Apalagi dengan pembangunan sebanyak 12 payung elektrik penahan panas seperti Masjid Nabawi di Madinah, Saudi Arabia.
“Perluasan dan pembangunan lanskap dan infrastruktur ini membuat Masjid Baiturrahman semakin indah. Rakyat Aceh dalam keadaan apa pun selalu bersama masjid,” ungkap Wapres Kalla yang juga Ketua Umum Palang Merah Indonesia (PMI) Pusat itu seperti dikutip dari laman https://news.detik.com.
Dalam prosesi peresmian bentang ruang Masjid Raya Baiturrahman ini, Wapres Kalla turut didampingi Ibu Hj. Mufiddah Jusuf Kalla, serta Menteri Agraria dan Tata Ruang (ATR) RI, Dr. H. Sofyan Abdul Djalil, S.H., M.A., M.A.L.D., yang juga Ketua PP DMI, dan Gubernur Aceh, dr. H. Zaini Abdullah. Wapres juga memukul tambo (beduk khas Aceh) saat meresmikan masjid.
Bentang ruang MAsjid Raya Baiturrahman juga dilengkapi dengan ruangan parkir bawah tanah, tempat berwudhu, dan lantai marmer buatan Italia atau Spanyol di pelataran masjid, serta 33 pohon kurma dan satu pohon Geulumpang yang ditanam di halaman masjid. Sebuah kolam pun dibangun di halaman depan untuk memperindah masjid.
Penulis: Muhamad ibrahim Hamdani