DMI.OR.ID, JAKARTA – Wakil Presiden (Wapres) Republik Indonesia (RI), Dr. (H.C.) Drs. H. Muhammad Jusuf Kalla, M.B.A., berharap agar peringatan Nuzulul Qur’an, yang jatuh pada 17 Ramadhan 1440 Hijriah atau bertepatan dengan Rabu (22/5), dapat membawa kedamaian bagi bangsa Indonesia. Khususnya pasca penetapan hasil pemilihan presiden (pilpres) serentak 2019.
“Mudah-mudahan pada hari ini, masa depan bangsa kita ditentukan dalam bulan suci Ramadhan. Apalagi dalam rangkaian Nuzulul Quran, sesuatu kepercayaan yang menimbulkan kedamaian daripada semuanya,” tutur Wapres Kalla pada Kamis (23/5) sore di Kantor Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Jakarta, seperti dikutip dari laman https://www.republika.co.id/.
Wapres Kalla menyatakan hal itu saat memberikan kata sambutan dalam acara Peringatan Nuzulul Qur’an dan Buka Puasa Bersama Keluarga Besar Nahdlatul Ulama. Acara ini juga dihadiri oleh Wapres RI Terpilih dalam Pilpres 2019, yakni Prof. Dr (H.C.) Drs. KH. Makruf Amin, dan Ketua Umum PBNU, Prof. Dr. KH. Said Aqil Siradj, M.A.
“Yang saya hormati calon wakil presiden, eh, sekarang Wakil Presiden terpilih, Pak Kiai Haji Ma’ruf Amin,” ucap Wapres Kalla. Ucapan itu pun langsung disambut gelak tawa oleh keluarga besar NU yang hadir.
Wapres Kalla yang juga Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Dewan Masjid Indonesia (DMI) itu pun menanggapi positif sikap NU dalam menghadapi perkembangan situasi nasional terakhir. Khususnya sikap NU untuk tidak ikut serta dalam perbedaan-perbedaan pandangan sehingga tidak menambah terjadinya kekisruahan besar di ibu kota Jakarta dalam dua hari terakhir.
“Kita semua menghargai dan gembira atas sikap NU memasuki Ramadhan ini. Betul-betul kita mengutamakan bagaimana kita meningkatkan amal ibadah kita semuanya, dan tidak ikut dalam suatu perbedaan politik yang menyebabkan adanya kerusuhan yang terjadi dalam satu dua hari terakhir ini,” jelasnya.
Menurutnya, perbaikan dan pembangunan kebangsaan Indonesia saat ini sangatlah penting untuk dilakukan. “Khususnya untuk menciptakan kemajuan yang adil bagi bangsa Indonesia,” imbuhnya.
“Perlu usaha keras untuk mencapai hal tersebut, termasuk usaha dan dukungan dari NU. Karena kemajuan yang adil itu tidak bisa juga didapat dengan serta merta, harus dengan usaha,” tegas Wapres Kalla yang juga Mustasyar PBNU itu.
Sebagai Wapres, H. Jusuf Kalla pun mengingatkan Kyai Ma’ruf Amin terhadap tugas-tugas yang sudah menantinya pasca pelantikan nanti. “Nanti, tugas utama Pak Ma’ruf juga seperti itu. Ini bukan tugas yang mudah tentunya, dan bukan tugas yang pendek, tetapi tugas yamg panjang untuk kita semua,” paparnya.
Kegiatan ini juga dihadiri oleh sejumlah menteri Kabinet Kerja, yakni Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Menristek Dikti) RI, Prof. H. Mohammad Nasir, M.Si., Ph.D., Ak., Menteri Pemuda dan Olahraga RI, Dr. (HC) H. Imam Nahrawi, S.Ag., M.K.P., dan Anggota Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP), Prof. Dr. H. Mohammad Mahfud MD., S.H., S.U.
Hadir pula Menteri Ketenagakerjaan RI, Muhammad Hanif Dhakiri, S.Ag., M.Si., Wakil Ketua MPR RI, Drs. H. Abdul Muhaimin Iskandar, M.Si., yang juga Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), serta Anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) RI, KH. Yahya Cholil Staquf.
Turut hadir para pengurus PBNU, lembaga-lembaga NU, dan badan-badan otonom NU di tingkat pusat serta keluarga besar NU lainnya.
Penulis: Muhamad Ibrahim Hamdani