578 Imam Se-Bone Ikuti Bimtek Pengelolaan Masjid DMI

DMI.OR.ID, BONE – Pimpinan Daerah (PD) Dewan Masjid Indonesia (DMI) Kabupaten Bone telah menyelenggarakan kegiatan bertajuk Pembinaan Imam Desa, Kelurahan, dan Pegawai Syara’: Bimbingan Teknis (Bimtek) Pengelolaan Masjid, pada Sabtu – Senin (23 -25/12/2017).

Acara ini mengangkat tema: Optimalisasi Peran dan Fungsi Masjid Dalam Pemberdayaan Umat, serta bertempat di aula Masjid al-Markaz al-Ma’arif, yang juga Masjid Agung Watampone, di Jalan Ahmad Yani, Kecamatan Tanete Riattang Barat, Kabupaten Bone, Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel).

Seperti dikutip dari laman http://makassar.tribunnews.com, Bimtek ini diikuti oleh 578 Imam Masjid yang terdiri dari Imam Desa, Imam Kelurahan, dan Pegawai Syara’ se-Kabupaten Bone. Kegiatan ini dibuka secara resmi oleh Bupati Bone, Dr. H. Andi Fahsar Mahdin Padjalangi, M.Si., yang juga menyampaikan kata sambutan.

Dalam kegiatan ini, turut hadir Ketua PD DMI Kabupaten Bone, Drs. H. Ambo Dalle, M.M., yang juga Wakil Bupati Bone. Ia juga memberikan kata sambutan bersama-sama perwakilan Pimpinan Wilayah (PW) DMI Provinsi Sulsel, Drs. H. Muhammad Asnawi Makkatutu, M.M.

Dalam sambutannya, Ambo Dalle menyatakan bahwa kegatan Bimtek ini bertujuan untuk menambah wawasan dan pengetahuan para imam masjid. “Kita memberikan pelatihan kepada Imam Masjid maupun pengelola masjid untuk mengajarkan Imam dan panitia (sehingga mampu) mengelola masjid dengan baik,” tuturnya pada Sabtu (23/12/17).

Ia juga menyampaikan pesan Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) DMI, DR. H. Muhammad Jusuf Kalla, untuk memperluas fungsi masjid, tidak hanya sebagai tempat ibadah. “Selama ini, masjid hanya (berfugsi sebagai) tempat shalat. Padahal Masjid bisa difungsikan dengan hal yang lebih besar mulai dari musyawarah, ini yang dicanangkan bapak Jusuf Kalla,” ucapnya.

Adapun Bupati Bone, dalam sambutannya, berharap agar masyarakat Bone maju dalam berbagai bidang, tidak hanya pembangunan fisik, tetapi juga pemberdayaan masyarakat  agar semakin religius.

“Tentunya Imam masjid harus berperan dan memiliki wawasan luas sehingga bisa menjawab dan membimbing umat menuju kehidupan religius,” papar Dr. H. Andi Fahsar Mahdin Padjalangi pada Sabtu (23/12/17), seperti dikutip dari laman https://radarbone.fajar.co.id.

Penulis: Muhammad Ibrahim Hamdani

Bagikan ke :