DMI.OR.ID, SOLOK – Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Perhimpunan Remaja Masjid (PRIMA) Dewan Masjid Indonesia (DMI), Ahmad Arafat Aminullah, S.T., turut hadir dan mendeklarasikan Peluncuran Gerakan Maghrib Mengaji pada Ahad (8/9) di Aula Kantor Kementerian Agama (Kemenag) RI Kabupaten Solok, Provinsi Sumatera Barat.
Seperti dikutip dari laman https://www.republika.co.id/, kegiatan ini merupakan bagian dari Pengukuhan Pimpinan Daerah (PD) PRIMA DMI Kabupaten Solok Masa Bakti 2019-2021. Gerakan Maghrib Mengaji ini juga menjadi program nasional PRIMA DMI.
“Kita insya Allah akan meluncurkan (launching) salah satu program nasional PRIMA DMI, yaitu Gerakan Maghrib Mengaji. Kita mulai dari Sumatera Barat karena Sumatera Barat terkenal dengan masyarakatnya yang religius. Kabupaten Solok juga akan menjadi saksi dari launching-nya program nasional ini,” tutur Arafat pada Selasa (28/7), dalam keterangan tertulisnya.
Seperti dikutip dari laman https://inspiratormedia.id/, Ketua PW PRIMA DMI Provinsi Sumatera Barat (Sumbar), Ahmad Syaifullah, telah melantik PD PRIMA DMI Kabupaten Solok Masa Bakti 2019-2021 pada Ahad (8/9). Terpilih sebagai Ketua, Sekretaris, dan Bendahara PD PRIMA DMI Kabupaten Solok, masing-masing ialah Akmal Affani, Sinta Oktariani, dan Randa Afrizal Sandra.
Dalam sambutannya pada Ahad (8/9), Akmal Affani mengutip pernyataan dari Syeikh Yusuf al-Qardhawi, seorang cendekiawan Muslim asal Mesir, bahwa jika kita ingin melihat kondisi suatu bangsa di masa depan, maka lihatlah keadaan remajanya hari ini. “Kalau ingin melihat Kabupaten Solok di masa yang akan datang, maka lihatlah bagaimana kondisi remajanya hari ini,” imbuh Akmal.
Akmal pun merasa resah terhadap problematika kehidupan remaja hari ini. “Banyak remaja yang telah terkontaminasi dengan pengaruh negatif narkotika dan obat-obatan terlarang (narkoba), tawuran, pergaulan bebas, dan minuman keras (khamr) serta kelompok Lesbian, Gay, Biseksual, dan Transgender (LGBT),” paparnya.
Akmal juga mengajak rekan-rekan remaja masjid untuk bersatu-padu dalam memberantas berbagai pengaruh negatif dalam kehidupan remaja. “Caranya ialah dengan menghidupkan kembali remaja mesjid ditengah-tengah masyarakat sebagai penggerak,” ujarnya.
”Dahulunya, masjid dan surau juga digunakan sebagai tempat membentuk generasi muda di Minangkabau. Misalnya di surau diajarkan silat, randai, mengaji dan lainnya. Karena itu, banyak lahir orang-orang hebat dari Minangkabau,” jelasnya.
Mahasiswa Universitas Islam Negeri (UIN) Imam Bonjol, Padang, itu juga bertekad untuk menghidupkan kembali masjid sebagai pusat peradaban Islam dan pusat aktivitas keummatan. “Saya berharap agar Pemerintah Kabupaten Solok segera memfasilitasi sekretariat PD PRIMA DMI demikelancaran organisasi,” harapnya.
Penulis: Muhammad Ibrahim Hamdani