Wakil Presiden RI ke-10 dan 12 Jusuf Kalla (JK) diminta pihak Afganistan menjadi fasilitator perdamaian Afganistan dengan Taliban. Pemerintah Afganistan ingin dialog tersebut dilakukan di Jakarta.
Permintaan itu disampaikan oleh Menteri Agama dan Haji Republik Islam Afganistan Mohammad Qasim Halimi saat berdialog dengan JK di Istana Presiden Afganistan Char Chinar Palace di Kabul, Rabu (23/12).
“Kita ingin Pak JK dan ulama Indonesia memfasilitasi dialog ulama Afganistan dan ulama Taliban untuk mengakhiri konflik,” kata Qasim seperti dikutip dalam keterangan dari tim media JK, Kamis (24/12/2020).
Qasim menyebut pemerintah Afganistan ingin mengakhiri konflik dengan Taliban. Konflik itu telah menyebabkan kekerasan dan saling membunuh antarwarga.
“Konflik di Afganistan akibat adanya perbedaan mengenai model pemerintahan Islam mana yang cocok bagi negara kami. Untuk itu, kami ingin semua itu diakhiri, dan kami ingin mendiskusikan untuk segera menentukan bentuk pemerintahan yang cocok,” ujarnya.
Menanggapi permintaan itu, JK, yang juga Ketua Dewan Masjid Indonesia (DMI) dan Palang Merah Indonesia (PMI), akan mengajak ulama-ulama di Indonesia untuk membujuk Taliban agar mau berdialog dengan pemerintah Afganistan. JK juga akan segera berkoordinasi dengan MUI mengenai ajakan tersebut, dan melapor ke Wakil Presiden Ma’ruf Amin untuk berkoordinasi.
“Mengundang pihak yang berkonflik untuk berdialog di Jakarta itu salah satu opsi, kita akan mengundang melalui Majelis Ulama Indonesia (MUI). Saya juga akan segera melaporkan ke Wakil Presiden Ma’ruf Amin untuk berkoordinasi. Bagaimanapun, program perdamaian ini adalah gagasan dari Pemerintah RI,” jelas JK.
Sementara itu, Duta Besar Republik Indonesia (RI) untuk Afganistan Arief Rachman mengatakan pemerintah Afganistan juga menyambut baik kehadiran JK dalam kunjungannya tersebut. Pihak Afganistan percaya Indonesia bisa menjadi juru damai bagi konflik yang terjadi di negara tersebut.
“Pihak Afganistan sangat welcome ke Pak JK dan semoga pelibatan ulama untuk perdamaian dapat menghadirkan damai di Afganistan,” ujar Arief.