DMI.OR.ID, JAKARTA – Pimpinan Pusat (PP) Dewan Masjid Indonesia (DMI) memberikan apresiasi terhadap pemerintah Republik Indonesia (RI) atas kesediaannya menjadi tuan rumah (shohibul bait) Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Luar Biasa V Organisasi Konferensi Islam (OKI) pada Ahad (6/3) hingga Senin (7/3) di Jakarta Convention Centre (JCC), Jakarta.
Ketua PP DMI, Drs. H. Muhammad Natsir Zubaidi, menyatakan hal itu dalam rilisnya kepada DMI.OR.ID, Jumat (4/3) siang.
“Harapan kami, inisiatif pemerintah RI ini dapat segera membantu penyelesian masalah Palestina dan masalah aktual lainnya di kawasan Timur Tengah dewasa ini,” tutur Natsir pada Jumat (4/3) siang.
KTT Luar Biasa OKI V ini, lanjutnya, hendaknya juga membahas dan memasukkan agenda pembicaraan tentang penyelesaian konflik di Suriah, Yaman, dan masalah Islamic State of Iraq and Syam (ISIS).
“Sebagai negeri berpenduduk Muslim terbesar di dunia dan anggota OKI yang tidak terlibat konflik, Pemerintah RI dapat melakukan misi diplomasi untuk meredakan ketegangan (detente) di kawasan Timur Tengah yang saat ini sedang membara,” paparnya.
Menurut Wakil Sekretaris Dewan Pertimbangan Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat ini, Pemerintah RI bersama-sama dengan Pemerintah Malaysia, Pakistan, dan Maroko juga dapat mengemban tugas untuk melerai konflik di kawasan Timur Tengah.
Misalnya, melakukan kontak-kontak dengan Pemerintah Iran, Amerika Serikat (AS), dan Rusia yang tampak sedang bertarung dalam perebutan hegemoni di kawasan Timur Tengah.
“Penyelenggaraan KTT Luar Biasa OKI V di Jakarta merupakan realisasi dari pelaksanaan misi diplomatik yang diemban negara kita, seperti yang telah diletakkan dan didasarkan oleh para pendiri negara, founding fathers dan founding mothers, dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar (UUD) 1945,” jelasnya.
Tepatnya, ungkapnya, amanat konstitusi RI untuk membangun perdamaian dan memelihara ketertiban dunia yang kekal dan abadi
Penulis: Muhammad Ibrahim Hamdani