DMI.OR.ID, JAKARTA – Pimpinan Pusat (PP) Dewan Masjid Indonesia (DMI) berencana untuk menambah lagi 100 unit mobil akustik masjid yang akan beroperasi di berbagai wilayah Indonesia. Revitalisasi akustik masjid menjadi program utama DMI. Apalagi 80 persen waktu kita selama berada di masjid dihabiskan untuk mendengar, baik ceramah, pengajian, maupun pengumuman.
Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) DMI, DR. H. Muhammad Jusuf Kalla, yang juga Wakil Presiden (Wapres) Republik Indonesia (RI), menyatakan hal itu pada Sabtu (11/11) pagi, saat memberikan sambutan dalam pembukaan Muktamar VII DMI di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta.
“Namanya program utama, ini harus kita selesaikan, bagaimana akustik masjid ini kita perbaiki. Setelah saya teliti, 80 persen waktu kita di masjid itu mendengarkan, sedangkan 20 persen sisanya untuk ibadah, seperti sholat dan doa. Nanti kita tambah 100 mobil lagi,” tutur H. Jusuf Kalla.
H. Jusuf Kalla pun mengaku seringali mengecek sound system ketika berkunjung atau beribadah di suatu masjid. “Kita dengarkan dulu sound system masjidnya, apakah bergema di sisi kiri dan kanan masjid atau tidak,” paparnya.
Menurutnya, jumlah masyarakat yang memakmurkan masjid setiap tahunnya semakin bertambah. Namun ada hal yang juga penting, yakni bagaimana masjid memakmurkan masyarakat dan jam’ahnya. “Hal ini penting agar fungsi masjid terus berkembang sesuai dengan zamannya,” ungkapnya.
Apalagi kita ketahui, lanjut Wapres Kalla, sejak dahulu masjid berfungsi sebagai tempat ibadah, pendidikan, dan mengeluarkan fatwa, bahkan mengatur strategi perang. “Jadi fungsi masjid harus kita sesuaikan dengan perkembangan zaman, apa yang menjadi peran utama bagi masjid saat ini,” imbuh Wapres Kalla yang akrb dipanggil Daeng Ucu ini.
Wapres Kalla pun berharap agar seluruh pengurus daerah dan wilayah DMI dapat memaksimalkan peran dan fungsi masjid sesuai dengan kebutuhan masyarakat Indonesia saat ini. Ia pun mengakui bahwa sangat tidak mudah untuk mengkoordinnasikan masjid-masjid di seluruh Indonesia.
“Apalagi karakter masjid di Indonesia itu dibangun oleh masyarakat, dikelola oleh masyarakat, dan dimanfaatkan oleh masyarakat. Kondisi ini berbeda dengan di Malaysia karena lembaga takmir masjidnya saja diatur oleh pemerintah,” jelasnya.
Berdasarkan pantauan DMI.OR.ID, Wapres Kalla juga memukul bedug sebagai tanda peresmian acara. Saat itu, Wapres Kalla turut didampingi oleh Wakil Ketua Umum (Waketum) PP DMI, Drs. KH. Masdar Farid Mas’udi, M.Si., yang juga Rais Syuriah Pengurus Besar Nahdlatul Uama (PBNU).
Wapres Kalla juga didampingi Sekretaris Jenderal (Sekjen) PP DMI, Drs. H. Imam Addaruqutni, M.A., yang juga Ketua Organizing Committee (OC) Muktamar VII DMI.
Turut mendamping Wapres Kalla ialah Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) RI, Ir. H. Rudiantara, M.B.A. yang juga Ketua Departemen Komunikasi, Informasi (Kominfo), Hubungan Antar Lembaga (Hubla) dan Luar Negeri (LN) PP DMI.
Dalam prosesi itu, Wapres Kalla juga didampingi oleh Menteri Agraria dan Tata Ruang (ATR)/ Kepala Badan Pertanahan Nasional (BPN) RI, Dr. H. Sofyan Abdul Djalil, S.H., M.A., M.A.L.D., yang juga Ketua PP DMI Bidang Kominfo, Hubla, dan LN.
Setelah prosesi pemukulan bedug, Wapres Kalla pun meresmikan maket gedung baru kantor DMI Pusat yang kini sedang dalam proses pembangunan di Kota Jakarta Pusat. Saat itu, Wapres Kalla membuka kain yang menutup maket gedung baru dengan didampingi Sekretaris Yayasan Hasanah Masjid Indonesia, Dr. H. Serian Wijatno. S.E., M.M., M.H.
Dalam acara pembukaan ini, Waketum PP DMI, Kyai Masdar juga menandatangani Nota Kesepahaman Bersama (Memorandum of Understanding/ MoU) dengan perwakilan dari PT. Unilever, Tbk, dan PT. Travel Haji dan Umroh Nur Rima Al-Waali (NRA).
Penandatanganan ini disaksikan langsung oleh seluruh pengurus PP DMI, termasuk Ketua Departemen Dakwah dan Pengkajian PP DMI, Drs. KH. Abdul Manan, yang juga memimpin pembacaan do’a bersama untuk menutup acara.
Prosesi ini juga disaksikan langsung oleh Ketua PP DMI Bidang Sarana, Hukum, dan Waqaf, Drs. H. Muhammad Natsir Zubaidi, yang juga Ketua Steering Committee (SC) Muktamar VII DMI. Para muktamirin juga menyaksikan cuplikan video kilas balik program DMI selama lima tahun terakhir, yang disampaikan oleh Ustaz Natsir Zubaidi melalui video berdurasi sekitar 20 menit.
Usai acara pembukaan, Wapres Kalla juga menyempatkan diri untuk berkunjung ke sejumlah stand bazaar DMI, termasuk ke stand akustik yang diselenggarakan bersama oleh DMI dan PT. TOA Galva Prima, Tbk. Kemudian, Wapres Kala menyelenggarakan pertemuan khusus dan tertutup dengan para pengurus PP dan PW DMI untuk menyampaikan amanatnya.
Dalam acara pembukaan ini, turut hadir Ketua Dewan Pertimbangan (Wantim) Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat, Prof. Dr. H. Muhammad Siradjuddin Syamsuddin, M.A., yang juga Utusan Khusus Presiden untuk Dialog dan Kerjasama Antar Agama dan Peradaban RI.
Penulis: Muhammad Ibrahim Hamdani