DMI.OR.ID, JAKARTA – Dewan Masjid Indonesia (DMI) menyerahkan bantuan sembako kepada lebih dari setatus marbot masjid se-Jabotabek.
Acara bertajuk 1000 Sembako untuk Marbot Masjid digelar pada Jumat (8/6/2018) di aula Masjid Cut Meutia, Menteng, Jakarta Pusat.
Acara ini juga merupakan hasil kerjasama DMI dengan Islamic Youth Economic Forum (ISYEF) dalam upaya memakmurkan pengurus dan imam masjid, serta kaum dhuafa.
“Bantuan ini merupakan amanah dari Wakil Presiden (Wapres) Jusuf Kalla, yang juga merupakan Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) DMI. Beliau menitipkan amanah ini melalui kami untuk disampaikan kepada bapak-bapak yang selama ini berkhidmat di masjid,” ujar Drg. Muhammad Arief Rosyid Hasan, M.K.M., Ketua Departemen Kaderisasi Pemuda dan Remaja Masjid Pimpinan Pusat (PP) DMI.
Menurutnya, selama 14 tahun bantuan paket sembako ini secara rutin diberikan oleh keluarga Wapres RI, Dr. (H.C). Drs. H. Muhammad Jusuf Kalla, setiap menjelang Idul Fitri. Tahun ini, jumlahnya mencapai 250.000 paket sembako yang dibagikan melalui berbagai organisasi.
“Kami berharap semakin banyak pihak yang memperhatikan marbot masjid. Selaras dengan semangat DMI, yaitu memakmurkan dan dimakmurkan masjid,” lanjut Arief.
Paket sembako yang diserahkan terdiri dari kebutuhan sehari-hari seperti beras, gula, minyak goreng, susu kental manis dan biskuit.
Selain itu, juga diserahkan bantuan sarung dari Wakil Ketua Umum (Waketum) Pimpinan Pusat (PP)DMI, Komisaris Jenderal (Komjen) Pol. Drs. H. Syafruddin, M.Si., Sarung ini akan diberikan kepada para imam di masjid masing-masing.
Komitmen untuk lebih memperhatikan marbot masjid juga diungkapkan M. Atras Mafazi, Ketua ISYEF. Dia meyakini masjid dapat menjadi pusat kebangkitan umat Islam.
“Kami di ISYEF fokus pada pengembangan ekonomi masjid. Terutama yang digerakkan oleh remaja atau komunitas pemuda masjid,” ujar Atras.
Dia mengatakan, masjid tidak hanya sebagai tempat ibadah. Namun juga aktivitas yang lain yang berkaitan dengan pengembangan keumatan.
“Jadi kami mendorong pengurus masjid untuk berani membangun aktivitas ekonomi berbasis masjid. Agar kemakmuran bisa dimulai dari pusat pembangunan umat, yaitu masjid,” lanjutnya.
Penulis: Muhammad Ibrahim Hamdani