DMI.OR.ID, JAKARTA – Ketua Pimpinan Wilayah (PW) Dewan Masjid Indonesia (DMI) Provinsi Daerah Khusus Ibukota (DKI) Jakarta, Drs. KH. Makmun Al Ayyubi, menegaskan bahwa masjid merupakan tempat yang strategis dalam menyampaikan isu-isu tertentu.
“Masjid menjadi salah satu tempat strategis dalam menyampaikan isu-isu tertentu. Namun, fungsi masjid seharusnya tidak terjebak kepada pragmatisme politik semata,” tutur Kyai Makmun pada Jumat (26/1), seperti dikutip dari laman https://bataraonline.com.
Tepatnya, saat menjadi narasumber dalam acara bertajuk Halaqoh Forum Silaturrahim Takmir Masjid Se-Jakarta dan Konferensi Pers, bertempat di Masjid As-Salafiyah, Pangeran Jayakarta, Jakarta Utara. Acara ini mengambil tema Menolak Politisasi Masjid: Upaya Mengembalikan Fungsi Masjid dan Merawat Negara Kesatuan RI (NKRI).
Kyai Makmun pun meminta kepada seluruh umat Islam untuk berupaya mengmbalikan fungsi masjid sebagai tempat beribadah. “Saya mengimbau, di pilkada serentak nanti, mari kita kembalikan fungsi masjid dengan sebenar-benarnya. Jangan ada politisasi masjid di pemilihan kepala daerah di 171 daerah nanti,” tegasnya.
Menurut Kyai Makmun yang juga Sekretaris Departemen Dakwah, Ukhuwwah, dan Sumber Daya Keummatan Pimpinan Pusat (PP) DMI itu, terdapat pula aliran-aliran yang membawa kepentingan tertentu ke dalam masjid, baik yang bersifat radikal maupun terkait kepentingan politik.
“Hal ini (aliran-aliran radikal) memunculkan fitnah, caci-maki, ujaran kebencian, bahkan mengkafirkan orang di dalam masjid. Kondisi ini juga menyebabkan terpecah-belahnya masyarakat, dan sudah keluar dari fungsi masjid” jelasnya.
Masjid, lanjutnya, sudah sepatutnya menjadi sumber perdamaian, menerima perbedaan, dan saling bertoleransi bagi semua pihak.
Seperti dikutip dari laman https://tribunrakyat.com, Kyai Makmun juga mengimbau agar ummat Islam di Indonesia, khususnya, di DKI Jakarta, untuk menghindari perpecahan.
“Yuk kita hindari perpecahan. Semua orang berkumpul di Masjid. Umat itu bagaimana pemimpinnya, ummat itu bagaimana pemimpin masjidnya. Kalau kita (jamaah) berikan mereka warna yang sejuk dan damai, maka akan menghindarkan rasa perpecahan,” paparnya.
Penulis: Muhammad Ibrahim Hamdani