DMI.OR.ID, JAKARTA – Dewan Masjid Indonesia (DMI) bekerjasama dengan Ikatan Arsitek Indonesia (IAI) telah menerbitkan buku berjudul Pedoman Rancang Bangun Arsitektur Masjid di Indonesia.
Buku ini diperlihatkan langsung oleh Wakil Presiden (Wapres) RI, Dr. (H.C.) Drs. H. Muhammad Jusuf Kalla, kepada seluruh peserta peringatan Milad (Hari Lahir) DMI ke 47, Halal bi Halal, dan Seminar Sehari yang berlangsung pada Rabu (17/7) di Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta.
Kegiatan ini mengangkat tema: Islam Rahmatan lil A’lamin Sebagai Modal Utama Membangun Bangsa. Acara ini diselenggarakan bersama oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI) dan DMI.
Berdasarkan pantauan DMI.OR.ID, buku ini diserahkan langsung oleh Sekretaris Jenderal (Sekjen) Pimpinan Pusat (PP) DMI, Drs. H. Imam Addaruquthni, M.A., kepada Wapres Jusuf Kalla yang juga Ketua Umum PP DMI.
Lalu Wapres Jusuf Kalla memanggil salah seorang penulis buku itu ke atas panggung, yakni H. Fauzan A. T. Noe’man, B.F.A., B. Arch., yang juga anggota Departemen Komunikasi, Informasi (Kominfo), Pengembangan Arsitektur dan Infrastruktur Masjid PP DMI.
Bahkan keduanya berjabat tangan, memegang buku pedoman arsitektur masjid, dan foto bersama dengan Wapres RI Terpilih RI, Prof. Dr. (H.C.) Drs. KH. Makruf Amin, Wakil Ketua Umum PP DMI, Drs.KH. Masdar Farid Mas’udi, M.SI., dan Ketua PP DMI, Drs. KH. Abdul Mannan A. Ghani, yang juga Ketua Steering Committee (SC) Panitia Halal bi Halal DMI.
Turut mendampingi Wapres Kalla ialah Sekjen PP DMI, H. Imam Addaruquthni, dan Sekretaris PP DMI, Dr. H. Serian WIjatno, S.E., M.M., M.H., yang juga Sekretaris SC Panitia Halal bi Halal DMI.
“Jadi, nanti ini kita bagikan ke arsitek-arsitek dan pengurus masjid. Sebelum membangun masjid mesti (harus) baca dulu syarat-syaratnya dan caranya. Bagaimana tempat wudhunya, bagaimana arahnya (kiblat), bagaimana segala macamnya. Jadi, ini kita akan cetak, tentu puluhan ribu, untuk menjadi pedoman rancang bangun masjid,” tutur Wapres Kalla dalam sambutannya.
Menurutnya, siapa pun yang ingin membangun masjid, termasuk pengurus-pengurus DMI di daerah, nanti harus mengikuti pedoman dasar rancang bangun arsitektur masjid di buku ini.
“Pak Fauzan Noe’man ini ahli masjid, putranya (almarhum) Pak Ahmad Noe’man, yang juga ahli (arsitek) masjid. Ini service (layanan) dari IAI dengan amal untuk masjid, jadi tanpa biaya, namun dapat berkonsultasi untuk membangun masjid,” jelas Wapres Kalla dalam sambutannya.
Kegiatan lainnya dalam acara Halal bi Halal ini ialah Peluncuran (Launching) Pendidikan Khatib dan Da’i Nasional oleh Ikatan Khatib DMI serta peluncuran buku Pedoman Rancang Bangun Arsitektur Masjid di Indonesia hasil kerja sama DMI dan Ikatan Arsitek Indonesia (IAI).
Bahkan Kyai Makruf Amin juga memotong tumpeng nasi kuning bersama-sama Wapres Jusuf Kalla. Hal ini merupakan ungkapan rasa syukur atas Milad DMI yang ke 47 pada 22 Juni 2019.
Sejumlah narasumber juga turut hadir dan memaparkan materi dalam seminar ini, yakni Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Prof. Dr. KH. Said Aqil Siradj, Lc., M.A., Ketua Umum Pengurus Besar (PB) Al-Washliyah, H. Yusnar Yusuf Rangkuti, M.Sc., Ph.D., dan Ketua Umum PB Persatuan Tarbiyah Islamiyah (Perti), Prof. Dr. Habib H. Muhammad Baharun, S.H., M.A.
Narasumber lainnya ialah Pengasuh Pondok Pesantren (Ponpes) Mahasina Darul Qur’an Wal Hadist, Hj. Badriyah Fayumi, Lc. MA, yang juga dikenal Ulama Perempuan Indonesia, dan Ketua Umum Pengurus Pusat Dewan Da’wah Islamiyah Indonesia (DDII), Drs. H. Mohammad Siddik, M.A., serta Pakar Tafsir Al-Qur’an, Prof. Dr. Anre Gurutta (AG). H. Muhammad Quraish Shihab, M.A.
Turut hadir dan memaparkan materi Ketua Umum Dewan Pengurus Pusat (DPP) Persatuan Umat Islam, H. Nazar Harits, M.B.A., Ketua Departemen Pemberdayaan Organisasi dan Pembinaan Kewilayahan PP DMI, Dr. H. Makmun Murad Al-Barbasy, M.Si., yang juga mewakili PP Muhammadiyah, dan Waketum PP DMI, Kyai Masdar Farid Mas’udi.
Adapun moderator dalam seminar ini ialah Ketua Bidang Informasi dan Komunikasi Dewan Pimpinan MUI Pusat, Drs. KH. Masduki Baidlowi, yang juga Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) PBNU.
Penulis: Muhammad Ibrahim Hamdani