DMI.OR.ID, JAKARTA – Hari Idul Fitri 1 Syawal 1436 Hijriah yang disepakati oleh seluruh organisasi kemasyarakatan (ormas) Islam merupakan momentum yang tepat bagi pemerintah RI untuk memprakarsai penyusunan Kalender Islam Dunia.
Ketua Pimpinan Pusat (PP) Dewan Masjid Indonesia (DMI) Bidang Sarana Hukum dan Waqaf, Drs. H. Muhammad Natsir Zubaidi, menyatakan hal ini pada Jum’at (17/7) siang, dalam rilisnya kepada DMI.OR.ID.
“Saat ini adalah momentum yang tepat bagi pemerintah untuk merawat kebersamaan ummat Islam Indonesia, apalagi Idul Fitri 1 Syawal 1436 hijriah disepakati oleh pemerintah dan seluruh ummat Islam di Indonesia pada hari ini, Jum’at (17/7),” tutur Natsir pada Jum’at (17/7).
Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) Dewan Pimpinan Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat itu juga meyatakan rasa syukur mendalam terhadap kompaknya pemerintah dan ummat Islam Indonesia dalam memperingati dan melaksanakan Sholat Idul Fitri 1 Syawal 1346 Hijriah.
“Alhamdulilah pelaksanaan sholat Idul Fitri hari ini, 1 Syawal 1436 Hijriah, lebih syiar dan meriah karena pemerintah dan seluruh ummat Islam Indonesia kompak. Saya berharap agar pemerintah RI memprakarsai penyusunan ‘Kalender Islam Dunia,” ujarnya.
Menurutnya, Kalender Islam Alam Islami atau Kalender Dunia Islam tidak saja dibutuhkan oleh negara-negara atau dunia Islam, tetapi juga oleh negara-negara non Islam. Pasalnya, saat ini sudah banyak sekali umat Islam yang menjadi penduduk atau warga yang bertempat tinggal di negeri-negeri itu.
“Saya mendukung pernyataan Wapres RI, Drs. H. Muhammad Jusuf Kalla, tentang perlunya Ummat Islam menguasai bidang Ekonomi dan pentingnya Indonesia memiliki Lembaga Pendidikan Islam kelas Dunia,” ungkapnya.
Menjelang peringatan tahun baru Islam 1 Muharram 1437 Hijriah, lanjutnya, pemerintah RI sangat diharapkan dapat mengundang ulama-ulama ahli falaq, pakar internasional dan para scientist di bidang astronomi, elektron, fisika, geodesi dan bidang lainnya di dunia Islam untuk melakukan kajian mendalam guna menyusun Kalender Dunia Islam.
Penyusunan kalender Islam dunia, lanjutnya, sangat diperlukan untuk memudahkan transaksi perdagangan di kalangan perbankan Syariah. Apalagi saat ini bank-bank Islam sudah menjadi mode di beberapa neara seperti Jepang, Korea, Australia, dan New Zealand.
“Bank-bank Islam ini juga terkait erat dengan kehalalan obat-obatan, makanan dan kosmetika di dunia Islam,” ungkapnya.
Kalender Dunia Islam, jelasnya, sangat bermanfaat untuk membangkitkan dan merawat kembali ‘tradisi Intelektual’ umat Islam. Bahkan pada masa kejayaan Islam, tradisi intelektual dunia pernah ada dalam genggaman ummat Islam.
“Tradisi intelektual di masa kejayaan Islam sangat berpengaruh dalam membangun peradaban dunia, termasuk di benua Eropa dan Amerika. Mudah-mudahan, kalender Islam dunia akan mempersatukan bangsa-bangsa di kawasan konflik dan mampiu membangunan peradaban dunia di mas depan,” pungkasnya.
Penulis: Muhammad Ibrahim Hamdani