DMI.OR.ID, JAKARTA – Pimpinan Daerah (PD) Dewan Masjid Indonesia (DMI) Kota Administrasi Jakarta Selatan (Jaksel) telah menyelenggarakan Pengukuhan 534 Pengurus Ranting DMI dari 65 Kelurahan se-Kota Administrasi Jaksel pada Ahad (18/3), bertempat di Aula Komplek Rumah Jabatan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Republik Indonesia (RI), Kalibata, Kota Administrasi Jaksel.
Kegiatan ini dirangkai dengan Sosialisasi Empat Pilar Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) RI oleh Wakil Ketua MPR RI, Dr. H. Muhammad Hidayat Nur Wahid, M.A. Adapun narasumber lainnya ialah Ketua Pimpinan Pusat (PP) DMI, Drs. H. Muhammad Natsir Zubaidi, dengan Sekretaris PD DMI Kota Administrasi Jaksel, Drs. H. Eddy Ks, selaku moderator dalam acara ini.
Berdasarkan pantauan DMI.OR.ID, acara ini dibuka secara resmi oleh sambutan dari Wali Kota Administrasi Jaksel, H. Tri Kurniadi, S.H., M.Si. Hadir juga Ketua Pimpinan Wilayah (PW) DMI Provinsi Daerah Khusus Ibukota (DKI) Jakarta, Drs. KH Makmun Al Ayyubi, serta ratusan Pengurus Ranting DMI bersama-sama para Imam, Khatib, dan marbot masjid se-Kota Administrasi Jaksel.
Dalam tausyiah-nya, Ustaz Natsir Zubaidi menyatakan bahwa sejak masa Rasulullah Muhammad SAW, masjid telah memiliki multi fungsi dan bersifat multi dimensional. “Masjid tidak hanya berfungsi sebagai tempat untuk melaksanakan ibadah mahdhah saja, tetapi juga sebagai tempat untuk merajut ukhuwwah Islamiyyah, wathaniyyah, dan insaniyyah,” tuturnya.
Ustaz Natsir pun membantah jika ada pihak-pihak yang menganggap masjid berfungsi untuk memecah belah ummat. “Masjid justru berfungsi sebagai tempat untuk berdakwah dan tarbiyah (pendidikan) guna mencerdaskan kehidupan bangsa, khususnya kecerdasan qalbu atau spiritual,” paparnya.
Menurutnya, masjid juga dapat berfungsi sebagai pusat pemberdayaan umat dalam segala bidang, termasuk empowering masyarakat dalam bidang perekonomian. “Apalagi Indonesia menjadi tumpuan masyarakat ummat Islam se-dunia,” imbuhnya.
Ustaz Natsir yang juga Wakil Sekretaris Dewan Pertimbangan Majelis Ulama Indonesa (MUI) Pusat itu pun menggarisbawahi peristwa 411 dan 212 yang di Jakarta yang sangat spektakuler itu. “Lihat saja, mana ada ranting pohon yang patah sewatu aksi 411 dan 212 di Jakarta. Bahkan tidak ada satu pun sampah yang berserakan dalam kedua aksi super damai itu,” ungkapnya.
Kondisi ini, lanjutnya, berbeda dengan aksi demonstrasi buruh atau pun elemen-elemen masyarakat lainnya yang pernah terjadi di Jakarta. Bahkan Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) saat itu, Hillary Clinton, pernah menyatakan bahwa apabila anda igin belajar tentang Demokrasi, Islam, Perempuan,dan Climate Change, maka datanglah ke Jakarta.
“If You want to learn about Demcracy, Islam, Women, and Climate Change, Please come to Jakarta !,” jelas Ustaz Natsir menirukan kata-kata Hillary Clinton saat berkunjung ke Jakarta dan berbicara dalam konferensi pers di depan para wartawan.
Penulis: Muhammad Ibrahim Hamdani