DMI: “Literasi Sejarah Bangsa Sangat Penting Bagi Generasi Muda Indonesia”

DMI.OR.ID, JAKARTA – Literasi terhadap sejarah bangsa sangat penting bagi masyarakat sehingga mereka tidak tercerabut dari akar budayanya. Generasi muda pun harus digalakkan literasinya terhadap sejarah bangsa agar paham terhadap cita-cita bangsa Indonesia.

Ketua Pimpinan Pusat (PP) Dewan Masjid Indonesia (DMI), Drs. H. Muhammad Natsir Zubaidi, menyatakan hal itu pada Rabu (12/8), dalam keterangannya kepada para wartawan di Jakarta, seperti dikutip dari laman https://www.antaranews.com/.

“Generasi muda harus selalu digalakkan literasi agar paham terhadap cita-cita bangsa Indonesia. Literasi terhadap sejarah bangsa sangat penting agar masyarakat tidak tercerabut dari akar budaya mereka. Khususnya sejarah bangsa dalam merebut dan mempertahankan kemerdekaan, terutama dari kalangan para ulama,” jelasnya.

Wakil Sekretaris Dewan Pertimbangan (Wantim) Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat  itu pun menyatakan bahwa pandemi Corona Virus Desease 2019 (COVID-19) menjadi momentum yang baik bagi masyarakat untuk meningkatkan literasinya, terutama terkait sejarah bangsa Indonesia.

“Dalam peringatan kemerdekaan Indonesia ke-75 ini, hendaknya segenap unsur bangsa selalu sadar bahwa negara dapat berdiri berkat jasa para pendiri dan tokoh bangsa. Para ulama turut serta dalam melawan penjajah melalui Laskar Hizbullah dan Sabilillah,” tegasnya.

Misalnya, lanjutnya, sejumlah ulama turut berjuang dalam merebut dan mempertahakan kemerdekaan bangsa seperti KH. Masjkur, Meester in Rechten (Mr.) Kasman Singodimedjo, Prof. KH. Saifuddin Zuhri, KH. Noer Ali, KH. Sholeh Iskandar, Brigadir Jenderal Tentara Nasional Indonesia (TNI) K.H. Syam’un, dan KH. Sholeh Suaidi, dan lain-lain.

“Mereka itu, walaupun pada masa perang kemerdekaan ikut berjuang bersama komponen bangsa lainnya, tetapi ketika Indonesia merdeka, mereka kembali ke masyarakat, membina pendidikan di pesantren dalam rangka membangun moral, akhlak, serta mencerdakan kehidupan bangsa,” ucap Drs. H. Muhammad Natsir Zubaidi.

Menurutnya, tokoh-tokoh bangsa seperti Dr. (H.C.) Ir. H. Soekarno, Dr. (H.C.) H. Mohammad Natsir, Mr. Mohamad Roem pun, semasa muda selalu berkonsultasi denga para ulama seperti dengan Raden Hadji Oemar Said Tjokroaminoto, Ahmad Hassan, KH. Agus Salim dan lain-lain. “Fakta ini menunjukkan bahwa ketuhanan dan keagamanansudah menjiwai para tokoh bangsa,” imbuhnya.

Lebih lanjut, Drs. H. Muhammad Natsir Zubaidi pun meminta pemerintah untuk menggencarkan gerakan literasi terhadap sejarah bangsa, terutama di masa pandemi COVID-19 seperti saat ini.

Penulis: Muhammad Ibrahim Hamdani

Bagikan ke :