DMI.OR.ID, JAKARTA – Pimpinan Pusat (PP) Dewan Masjid Indonesia (DMI) menargetkan untuk melatih dan mendidik sebanyak 10.000 khatib, da’i, dan muballigh dalam waktu lima tahun ke depan, 2019-2024. Pendidikan dan pelatihan ini bertujuan untuk membentuk dan mencetak da’i, khatib dan muballigh yang berpaham Islam washatiyyah dan Rahmatan lil A’lamin.
Ketua PP DMI, Drs. KH. Abdul Mannan A. Ghani, menyatakan hal itu pada Rabu (17/7) pagi. Tepatnya saat memberikan kata sambutan sekaligus melaporkan kegiatan Peringatan Milad DMI ke-47, Halal bi Halal, dan Seminar Sehari di Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta. Acara ini mengangkat tema Islam Rahmatan Lil A’lamin Sebagai Modal Utama Membangun Bangsa.
“Launching (Peluncuran) Pendidikan Khatib, Muballigh, Da’i, kerja sama dengan Majelis Ulama Indonesia (MUI) berharap pendidikan ini akan berkelanjutan dengan khatib dan da’i wasathiyyah, khatib dan da’i rahmatan il a’lamin, karena masjid menjadi tempat manusia merajut perdamaian,” tutur Kyai Abdul Mannan yang juga Ketua Steering Committee (SC) Panitia Halal bi Halal.
Menurutnya, masjid berfungsi sebagai pusat peradaban dan tempat membangun pertahanan bagi Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). “Semoga DMI ke depan semakin bisa menggerakkan (masjid dan umat) karena masjid sebagai pusat peradaban, masjid sebagai tempat membangun pertahanan NKRI,” ucapnya.
“Sekaligus mohon kepada Bapak Wapres Jusuf Kalla untuk me-launching pendidikan da’i, khatib berkelanjutan yang insya Allah akan dimulai pada awal Agustus. Semoga bisa mencapai 10.000 khatib dan da’i dalam waktu lima tahun ini,” paparnya.
Masjid, lanjutmya, adalah tempat sujud, tempat mendekatkan diri kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala (SWT). “Orang yang paling dekat kepada Allah, ketika orang itu sedang sujud,” imbuhnya.
“Sejak awalnya, masjid itu dibangun untuk menjadikan manusia bertakwa. Manusia yang bertakwa inilah yang membangun peradaban sehingga menjadi peradaban yang tinggi, manusia-manusia yang beradab,” ungkapnya.
Berdasarkan pantauan DMI.OR.ID, kegiatan ini juga dirangkai dengan prosesi penandatanganan Nota Kesepahaman (Memorandum of Understanding/ MoU) antara DMI dengan tiga perbankan syariah dan satu perbankan umum, yakni Bank Nasional Indonesia (BNI) Syariah, Bank Rakyat Indonesia (BRI) Syariah, Bank Syariah Mandiri (BSM), dan Bank Tabungan Negara (BTN).
Keempat MoU ini ditandatangani oleh Wakil Ketua Umum (Waketum) PP DMI, Drs. KH. Masdar Farid Mas’udi, M.Si., Direktur Utama BNI Syariah, Drs. H. Abdullah Firman Wibowo, M.M., Direktur Utama BRI Syariah, Drs. H. Ngatari, Direktur Utama BSM, Drs. H. Tony Eko Boy Subari, dan Direktur Consumer Banking BTN, Drs. H. Budi Satria, M.Si.
Selain itu, DMI juga menandatangani MoU dengan PT. Dompet Anak Bangsa (Go-Pay) dalam acara ini. MoU ditandatangani oleh Kyai Masdar dari DMI dan Chief Executive Officer (CEO) Go-Pay, Aldi Haryopratomo, B.A., M.B.A.
Prosesi penandatanganan kelima MoU ini disaksikan langsung oleh Wakil Presiden (Wapres) RI, Dr. (H.C.) Drs. H. Muhammad Jusuf Kalla, yang juga Ketua Umum PP DMI, serta Wapres Terpilih RI, Prof. Dr. (H.C.) Drs. KH. Ma’ruf Amin, yang juga Ketua Umum Dewan Pimpinan MUI Pusat. Keduanya juga menyampaikan kata sambutan selaku narasumber utama (keynote speaker).
Turut mendampingi Wapres Jusuf Kalla dalam prosesi penandatanganan MoU ini ialah Ketua PP DMI, KH. Abdul Manan, Sekretaris Jenderal (Sekjen) PP DMI, Drs. H. Imam Addaruquthni, M.A., dan Sekretaris PP DMI, Dr. H. Serian WIjatno, S.E., M.M., M.H., yang juga Sekretaris SC Panitia Halal bi Halal DMI, serta Bendahara PP DMI, Dra. Hj. Dian Artida.
Turut menyaksikan langsung Ketua Departemen Komunikasi, Informasi (Kominfo), Pengembangan Arsitektur, dan Infrastruktur Masjid PP DMI, Ir. H. Ahmad Sugiarto, M.M., dan Duta Aplikasi DMI, Laras Sylvia, S.Psi., dalam prosesi penandatangan kelima MoU itu.
Kegiatan lainnya dalam acara Halal bi Halal ini ialah peluncuran buku Pedoman Rancang Bangun Arsitektur Masjid di Indonesia hasil kerja sama DMI dan Ikatan Arsitek Indonesia (IAI). Bahkan Kyai Makruf Amin juga memotong tumpeng nasi kuning bersama-sama Wapres Jusuf Kalla. Hal ini merupakan ungkapan rasa syukur atas Milad DMI yang ke 47 pada 22 Juni 2019.
Sejumlah narasumber juga turut hadir dan memaparkan materi dalam seminar ini, yakni Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Prof. Dr. KH. Said Aqil Siradj, Lc., M.A., Ketua Umum Pengurus Besar (PB) Al-Washliyah, H. Yusnar Yusuf Rangkuti, M.Sc., Ph.D., dan Ketua Umum PB Persatuan Tarbiyah Islamiyah (Perti), Prof. Dr. Habib H. Muhammad Baharun, S.H., M.A.
Narasumber lainnya ialah Pengasuh Pondok Pesantren (Ponpes) Mahasina Darul Qur’an Wal Hadist, Hj. Badriyah Fayumi, Lc. MA, yang juga Ulama Perempuan Indonesia, dan Ketua Umum Pengurus Pusat Dewan Da’wah Islamiyah Indonesia (DDII), Drs. H. Mohammad Siddik, M.A., serta Pakar Tafsir Al-Qur’an, Prof. Dr. Anre Gurutta (AG). H. Muhammad Quraish Shihab, M.A.
Turut hadir dan memaparkan materi Ketua Umum Dewan Pengurus Pusat (DPP) Persatuan Umat Islam, H. Nazar Harits, M.B.A., Ketua Departemen Pemberdayaan Organisasi dan Pembinaan Kewilayahan PP DMI, Dr. H. Makmun Murad Al-Barbasy, M.Si., yang juga mewakili PP Muhammadiyah, dan Waketum PP DMI, Kyai Masdar Farid Mas’udi.
Adapun moderator dalam seminar ini ialah Ketua Bidang Informasi dan Komunikasi Dewan Pimpinan MUI Pusat, Drs. KH. Masduki Baidlowi, yang juga Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) PBNU.
Penulis: Muhammad Ibrahim Hamdani