DMI.OR.ID, BOGOR – Dewan Masjid Indonesia (DMI), Majelis Ulama Indonesia (MUI) dan Majelis Az-Zikra bersama-sama meluncurkan Gerakan Nasional Eco-Masjid pada Jumat (19/2), bertempat di Masjid Az-Zikra, Bukit Az-Zikra, Sentul Selatan, Kabupaten Bogor.
Kegiatan ini diawali dengan beberapa sambutan dari Sekretaris Jenderal (Sekjen) Pimpinan Pusat (PP) DMI, Drs. H. Imam Addaruqutni, M.A., Ketua Dewan Pimpinan MUI Pusat, KH. Muhyidin Djunaidi, Lc., M.A., dan Pembina Majelis Az-Zikra, KH. Muhammad Arifin Ilham.
Sebelumnya, dilakukan pembacaan kalam illahi oleh Ustaz H. Andi Rahman. Adapun Master of Ceremony (MC) acara ini adalah Ustaz Zayinil Haqqi. Keduanya berasal dari Masjid Az-Zikra.
Setelah pembukaan, acara berlanjut dengan Diskusi Panel yang menghadirkan beberapa pakar lingungan hidup. Diskusi ini mengambil tema Air, Sanitasi, Kebersihan, dan Kesehatan Lingkungan Berbasis Masjid.
Para pakar itu adalah Ketua Lembaga Pemuliaan Lingkungan Hidup (PLH) dan Sumber Daya Alam MUI Pusat, Dr. Ir. H. Hayu Susilo Prabowo, M.Hum., yang juga Ketua Dewan Penggerak Indonesia Bergerak Menyelematkan Bumi (Siaga Bumi), dan Direktur Konservasi Tanah dan Air, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK), Dr. Ir. H. Muhammad Firman, M.For.Sc.
Pembicara lainnya adalah Direktur Penyehatan Lingkungan, Kementerian Kesehatan (Kemenkes), dr. H Imran Agus Nurali, Sp.KO. Diskusi yang berlangsung hampir dua jam ini berlangsung dinamis dan memancing sejumlah pertanyaan dari para hadirin.
Misalnya, pertanyaan dari Ketua PP DMI Bidang Sarana Hukum,dan Waqaf, Drs. H. Muhammad Natsir Zubaidi, tentang pengolahan sampah dalam program eco-Masjid dan subsidi silang (bantuan) dari masjid-masjid yang makmur dan mampu kepada masjid yang miskin dan kekurangan.
Pertanyaan lainnya juga muncul dari Ketua Umum Badan Pembina Taman Kanak-Kanak Islam (BPTKI), Ustazah Dra. Hj. Siti Fatimah Abdul Manan, SH, M.M., tentang pentingnya pendidikan lingkungan hidup dalam sistem Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD).
Termasuk upaya melindungi dan mendidik anak agar waspada dan terbebas dari lingkungan pergaulan yang menyimpang seperti kelompok Lesbian, Gay, Biseksual, dan Transgender (LGBT). Adapun BPTKI adalah badan otonom dari DMI.
Setelah diskusi panel selesai, acara berlanjut dengan pemberian cinderamata dan foto bersama dengan para narasumber, moderator, dan para hadirin. Kemudian, dilakukan tinjauan bersama ke fasilitas-fasilitas eco-masjid yang telah dimiliki oleh Majelis Az-Zikra. Kegiatan ini dipandu langsung oleh Ketua Yayasan Majelis Az-Zikra, H. Khatib Kholil.
Berdasarkan pantauan DMI.OR.ID, beberapa tempat yang dipantau adalah fasilitas pemilahan sampah menjadi sampah kering (anorganik) dan sampah basah (organik), proses daur ulang air, panen air hujan, sumur resapan, dan biopori serta keran wudhu hemat air.
Seluruh hadirin tampak antusias ketika menyaksikan dan melihat berbagai fasilitas eco-masjid yang ada di Masjid Az-Zikra. Mereka juga bertanya kepada pemandu dan mengabadikan berbagai fasilitas itu dengan kamera dan video. Setelah kunjungan yang memakan waktu selama satu jam itu, seluruh peserta menikmati jamuan makan siang di aula utama Masjid Az-Zikra
Penulis: Muhammad Ibrahim Hamdani