DMI.OR.ID, MATARAM – Pimpinan Wilayah (PW) Dewan Masjid Indonesia (DMI) Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) sedang membuat 10 unit koperasi syariah berbasis masjid di 10 masjid yang tersebar di Kota Mataram, ibukota Provinsi NTB. Bahkan lima diantaranya sudah jadi dan telah beroperasi melayani jamaah masjid yang menjadi konsumen koperasi.
Sekretaris Pimpinan Wilayah (PW) DMI NTB, Dr. Ir. H. Mashur, M.S., menyatakan hal itu pada Selasa (20/6) malam, dalam pertemuan dan silaturrahim antara pengurus PW DMI NTB dengan Tim Implementasi Aplikasi DMI Berbasis Smartphone di Kota Mataram, NTB.
Tepatnya, dalam prosesi penandatanganan Kesepakatan Implementasi Tentang Pilot Proyek Aplikasi DMI Berbasis Smartphone pada 10 Masjid di Kota Mataram, NTB. Kesepakatan implementasi ini ditandatangani oleh Ketua PW DMI NTB, Drs. H. Lalu Azhar, dan Ketua Tim Implementasi Aplikasi DMI Berbasis Smartphone, Achmad Sugiarto.
Acara ini turut dihadiri Ketua PW DMI NTB, Drs. H. Lalu Azhar, dan anggota Majelis Mustasyar dan Pakar DMI NTB, Drs. H. Lalu Mujitahid, yang juga Ketua Tim Pengembangan Ko[erasi Syariah Berbasis Masjid DMI NTB.
“Insya Allah, 10 unit koperasi syariah berbasis masjid ini akan diintegrasikan (kombinasi) dengan aplikasi DMI berbasis smartphone. Jadi, kegiatan masjid akan diinformasikan oleh Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) melalui aplikasi digital DMI, termasuk informasi tentang koperasi syariah,” tutur Ustaz Mashur pada Selasa (20/6) malam.
Adapun 10 masjid yang akan menjadi pilot proyek pengembangan koperasi syariah, lanjutnya, ialah Masjid Hubbul Wathan di kompleks Islamic Centre NTB, Masjid al-Mujahidin di Perumahan Nasional (Perumnas) Mataram, Masjid Jami’ Baiturrahman di Rembiga, Masjid al-Ishlah di Monjok, dan Masjid al-Muahidin di Bank Tabugan Negara (BTN) Taman Baru.
“Lima masjid lainnya ialah Masjid Raudhatul Jannah di BTN Pagutan Permai, Masjid al-Ihsan di Selagas, Masjid Baiturrahman di BTN Kekalik, Masjid al-Mujahidin di BTN Sweta Indah, dan Masjid al-Abror di Ampenan,” jelas Mashur.
Menurutnya, dari 10 masjid yang menjadi lokasi pengembangan 10 unit koperasi syariah, lima masjid diantaranya sudah terbangun dan koperasinya telah berjalan untuk melayani konsumen.
“Alhamdulilah, dari 10 masjid itu, lima diantaranya telah terbangun koperasi syariah. Toko koperasinya seperti Halal Mart yang menyediakan barang-barang halal. DMI NTB juga telah melakukan studi banding ke Surabaya untuk mengimplementasikan Halal Mart ini,” paparnya.
Sementara Ketua Tim Implementasi Aplikasi DMI, Achmad Sugiarto, menyatakan bahwa aplikasi ini bertujuan untuk memakmurkan masjid melalui aplikasi digital.
“Älhamdulilah, aplikasi Halo Dai ini sudah berjalan dan dapat diimplementasikan di 10 masjid di Kota Mataram, NTB, apalagi seluruh masjid di Kota Mataram sudah asuk datanya dalam aplikasi DMI ini,” tutur Sugiarto pada Selasa (20/6) malam.
Menurutnya, jika integrasi antara unit koperasi syariah berbasis masjid dengan aplikasi digital DMI di 10 masjid yang tersebar di kota Mataram ini dapat berjalan lancar, maka tentu dapat lebih menggemakan syiar dan dakwah Islam di Bumi Seribu Masjid, NTB.
Acara ini juga dihadiri oleh anggota Tim Implementasi aplikasi DMI, Agung Dwi Putro, dan Kuncoro Wastuwibowo, serta Redaktur Website DMI.OR.ID, Muhammad Ibrahim Hamdani.
Sedangkan dalam pertemuan pendahuluan pada Selasa (20/6) pagi di tempat yang sama, turut hadir Wakil Ketua PW DMI NTB, Tuan Guru Haji (TGH). Haramain Jahri, Lc., Wakil Sekretaris PW DMI NTB, Suhaili Al-Punjawi, serta dua orang Wakil Bendahara, Ir. Subagio, M.Sc, Ns., dan Zulkahfi, S.Kep., M.Kes.
Penulis: Muhammad Ibrahim Hamdani