DMI.OR.ID, JAKARTA – Dewan Masjid Indonesia (DMI) menegaskan situasi Indonesia saat ini damai sehingga tidak perlu ada kegaduhan antar sesama elemen bangsa Indonesia. Hal ini menjadi tujuan utama dari penyelenggaraan Halal bi Halal dan Seminar Sehari bertajuk Islam Rahmatan Lil A’lamin Sebagai Modal Utama Membangun Bangsa.
Ketua Pimpinan Pusat (PP) DMI, Drs. KH. Abdul Manan A. Ghani, menyatakan hal itu pada Selasa (15/7) pagi, dalam rilis tertulisnya kepada DMI.OR.ID. Kyai Abdul Mannan juga menjadi Ketua Steering Committee (SC) dalam Kepanitiaan Halal bi Halal DMI.
“Di tengah berbagai dinamika bangsa dan bertepatan dengan milad (hari lahir) DMI ke 47, yang jatuh pada 22 Juni, kami akan menyelenggarakan kegiatan Halal bi Halal dan Seminar Sehari dengan tema Islam Rahmatan lil A’lamin Sebagai Modal Utama Membangun Bangsa,” tutur Kyai Abdul Mannan pada Selasa (15/7) pagi.
Menurutnya, sudah waktunya anak-anak bangsa untuk memfokuskan diri ke depan demi kepentingan bangsa dan negara. Terlebih, hajatan demokrasi seperti pemilihan legislatif (pilleg) dan pemilihan presiden (pilpres) tahun 2019 sudah diselenggarakan secara konstitusional,” paparnya.
Kegiatan ini, lanjutnya, akan dibuka oleh Wakil Presiden (Wapres) RI, Dr. (H.C.) Drs. H. Muhammad Jusuf Kalla, yang juga Ketua Umum PP DMI. “Hadir pula Wapres RI Terpilih, Prof. Dr. (H.C.) Drs. KH. Makruf Amin, selaku narasumber utama (keynote speaker) dalam acara ini,” imbuhnya.
“Pada kegiatan ini, DMI akan mengumpulkan seluruh tokoh organisasi kemasyarakatan (ormas) Islam untuk mempererat silaturahmi, sebagai modal utama membangun bangsa Indonesia,” ucapnya.
DMI, ungkapnya, hadir di tengah-tengah umat untuk mewujudkan fungsi masjid sebagai pusat ibadah, pengembangan masyarakat dan persatuan umat. “Apalagi para inisiator DMI adalah tokoh-tokoh ormas Islam dari seluruh nusantara,” ujarnya.
“Sebagai Muslim yang bertakwa, kita harus turut andil dalam mewujudkan kesatuan dan persatuan bangsa. Ketakwaan umat Islam tidak harus selalu diamalkan di masjid, namun juga diimplementasikan pada kehidupan sehari-hari dalam masyarakat. Misalnya dengan mentaati seluruh aturan yang berlaku,” jelasnya.
Harapannya, ucap Kyai Abdul Mannan, seorang Muslim yang bertakwa harus dapat menaati aturan. “Aturan itu meliputi aturan bermasyarakat, aturan berbangsa, aturan bernegara, dan aturan berpolitik, serta aturan pemilihan umum,” jelasnya.
Penulis: Muhammad Ibrahim Hamdani