DMI.OR.ID, LAMPUNG SELATAN – Wakil Ketua Umum (Waketum) Pimpinan Pusat (PP) Dewan Masjid Indonesia (DMI), Komisaris Jenderal (Komjen) Polisi Drs. H. Syafruddin, M.Si., menjadi narasumber dalam kegiatan bertajuk Penyuluhan Bahaya Narkoba, bertempat di Sekolah Menengah Atas (SMA) Kebangsaan, Kecamatan Penengahan, Kabupaten Lampung Selatan, Jumat (30/03).
Seperti dikutip dari laman http://lampungselatankab.go.id, Komjen Pol. Syafruddin yang juga Wakil Kepala Kepolisian RI (Wakapolri) itu membawakan materi bertema Pentingnya Pendidikan Agama untuk Menciptakan Generasi Muda Penerus Bangsa kepada siswa-siswi SMA Kebangsaan.
Pemateri lainnya ialah Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) RI, Dr. (H.C.) Zulkifli Hasan, S.E., M.M., yang juga pendiri SMA Kebangsaan. Turut hadir dan memberikan sambutan Bupati Lampung Selatan, Dr. H. Zainudin Hasan, S.E., M.M., dan Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Lampung, Inspektur Jenderal (Irjen) Polisi (Pol) Drs. Suntana, M.Si.
Dalam sambutannya, Komjen Pol. Syafruddin menegaskan bahwa penyalahgunaan narkotika dan obat-obatan terlarang (Narkoba) merupakan kejahatan yang luar biasa atau extraordinary crime. “Kejahatan narkoba merupakan permasalahan global, tak terkecuali Indonesia,” tuturnya.
Waketum PP DMI itu pun meminta para pelajar di SMA Kebangsaan, sebagai generasi muda, dapat mewaspadai penyalahgunaan narkoba sekaligus menangkal peredaran gelapnya di kalangan pelajar.
“Perlu saya sampaikan kepada adik-adik pelajar, sebagai generasi penerus harus bersatu padu menangkal dan mencegah masuknya barang haram ini. Di pundak andalah, tampuk kepemimpinan bangsa digantungkan,” harapnya.
Menurutnya, perkembangan situasi global kini ibarat dua sisi koin yang berbeda. Ada yang memberikan dampak positif, namun ada pula yang memberikan dampak negatif dan tidak dapat kita hindari. “Dampak negatif itu bisa membuat suatu negara mengalami krisis dalam berbagai aspek kehidupan karena tidak adanya batasan-batasan,” imbuhnya.
Dengan jumlah penduduk yang besar, lanjutnya, Indonesia menjadi target sasaran internasional (peredaran narkoba) karena memiliki pangsa pasar yang banyak.
“Yang menggembirakan, perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi serta Sumber Daya Manusia (SDM) di dunia semakin maju. Tetapi, yang mengkhawatirkan adalah permasalahan narkoba, bahwa saat ini Indonesia menjadi target pangsa pasar, ini sangat berbahaya,” jelasnya.
Komjen Pol. Syafruddin pun menceritakan pengalaman historis bangsa Indonesia yang berulang kali berusaha dijatuhkan lewat perperangan, namun semuanya tidak berhasil.
“Ini karena bangsa Indonesia memiliki semboyan Bhinneka Tunggal Ika yang telah mengakar kuat di dalam jiwa masyarakat Indonesia,” ucapnya.
Ia pun mengingatkan para generasi muda, khususnya siswa-siswi SMA Kebangsaan, untuk tetap mewaspadai perang asimetris atau proxy war yang kini dihadapi bangsa Indonesia. “Narkoba menjadi salah satu proxy war yang paling berbahaya dan sedang menghantam Indonesia,” tegasnya.
Wakapolri pun mengajak para siswa untuk mengingat kembali sejarah perang candu yang dihadapi Bangsa China saat melawan Inggris. Sejarah mencatat bagaimana narkoba mampu menjatuhkan suatu bangsa, ketika bangsa China tergerus oleh candu.
“(Peristiwa) ini agar menjadi kewaspadaan dan perhatian kita semua. Seluruh anak-anak bangsa, jadilah anda semua sebagai ikon anti narkoba, menjadi teladan, dan penyuluh bahaya narkoba, baik kepada keluarga maupun lingkungan,” ujarnya.
Di akhir paparannya, Waketum PP DMI itu kembali mengajak seluruh komponen bangsa Indonesia untuk bersatu padu untuk menangkal peredaran gelap narkoba dan jenis-jenis proxy war lainnya.
“Kita semua anak bangsa, masyarakat, dan adik-adik generasi penerus harus bersatu padu untuk menangkal ini semua. Jangan mau terkalahkan dengan keinginan orang lain. Manakala ini berhasil, maka Bangsa Indonesia akan menjadi bangsa yang besar dan akan disegani oleh dunia,” pungkasnya.
Kegiatan ini turut dihadiri oleh ratusan perwakilan guru dan pelajar dari berbagai sekolah di Kabupaten Lampung Selatan, serta unsur-unsur Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkompinda) di lingkungn Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lampung Selatan.
Penulis: Muhammad Ibrahim Hamdani