DMI: Tingkatkan Pelayanan Masjid Terhadap Ummat dalam Semua Bidang

DMI.OR.ID, JAKARTA – Wakil Presiden (Wapres) Republik Indonesia (RI), Dr. (H.C.) Drs. H. Muhammad Jusuf Kalla, M.B.A., yang juga Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Dewan Masjid Indonesia (DMI), mengajak seluruh pengurus masjid, khususnya pengurus DMI, untuk meningkatkan pelayanan terhadap ummat, termasuk dalam bidang teknologi.

“Kesadaran masyarakat untuk kembali (ke) spritural semakin tinggi, momen-momen inilah mereka ingin dilayani dengan baik. Sebagai pengelola masjid, DMI tentu harus meningkatkan pelayanannya kepada masyarakat,” tutur Wapres Jusuf Kalla pada Jumat (30/8), seperti dikutip dari laman https://www.republika.co.id/.

Wapres Jusuf Kalla menyatakan hal itu saat menerima kunjungan dan berdialog langsung dengan Pimpinan Wilayah (PW) DMI Provinsi Jawa Timur (Jatim) pada Jumat (30/8) di Kantor Wapres RI, Jakarta. Wapres Jusuf Kalla turut didampingi oleh Wakil Ketua Umum (Waketum) PP DMI, Drs. KH. Masdar Farid Mas’udi, M.Si., dan Sekretaris PP DMI, KH. Syaifudin Nawawi, S.H.

Wapres Jusuf Kalla pun berharap agar pengurus DMI dapat memanfaatkan perkembangan dan kemajuan teknologi secara optimal. Misalnya, setiap masjid harus dapat terhubungan dengan para pemuka agama yang ada di sekitarnya. “Jadi jarak yang ditempuh para pemuka agama dengan masyarakat tidak terlalu jauh,” imbuhnya.

“Gojek saja bisa menghubungkan pengendara dengan customer, kenapa kita (DMI) tidak bisa? Jangan masjid atau masyarakatnya di sini (Jakarta Pusat) ustaznya di Depok, habis waktunya di jalan,” papar Wapres Kalla yang juga Ketua Umum Palang Merah Indonesia (PMI) pusat itu.

DMI, lanjutnya, sedang menyusun buku pedoman untuk membangun masjid. Buku ini berfungsi sebagai acuan teknis untuk membangun masjid. “Harapannya, DMI dapat memaksimalkan peran dalam membangun masjid,” ungkapnya.

“Nanti kalau sudah dicetak (buku acuan), akan dibagikan ke daerah-daerah. Jadi saat mau bangun masjid, mereka tau apa yang dibutuhkan,” ucapnya.

Menurutnya, tingkat spiritual (keimanan) Muslim di Indonesia pada saat ini cukup tinggi dan terus meningkat. Dampaknya, masjid menjadi tempat kajian keislaman yang paling sering dikunjungi.

“Jadi masjid perlu memiliki fungsi yang lebih luas, tidak hanya untuk tempat ibadah. Hal yang lebih penting ialah bagaimana memakmurkan masjid dan masyarakat sekitarnya melalui pemberdayaan ekonomi. Jangan hanya kewajiban mengisi kotak amal, harus ada feedback (masjid) selain ibadah,” jelas Wapres Jusuf Kalla pada Jumat (30/8).

Tokoh Perubahan Republika Tahun 2010 itu pun menggarisbawahi pentingnya sound system bagi jama’ah dan pengurus masjid. Sebagian besar waktu jama’ah di masjid habis digunakan untuk mendengar. “Kita butuh sound system yang baik. Sudah menjadi tugas DMI untuk memperbaiki akustik masjid. Hal ini penting untuk meningkatkan fungsi masjid,” ujarnya.

“Delapan puluh persen waktu kita di masjid (untuk) mendengarkan khutbah, pengumuman, pengajian, dan lain-lain. Tapi 75 persen masjid yang ada memiliki sound system yang hasilnya tidak baik, maka 60 persen fungsi masjid hilang. Maka, perbaiki sound systemnya, cara pasangnya,” tutur Wapres Kalla.

Wapres Kalla pun mengingatkan agar pemakaian sound system masjid tidak terlalu keras suaranya. Agar tidak mengganggu, maka pemakaian sound system masjid harus dilakukan dengan baik.

“Volume suara masjid tidak boleh melebihi jarak 500 meter dari masjid. Sebab lokasi masjid, khususnya di daerah padat penduduk, tidaklah terlalu jauh antara satu dengan yang lain. Jadi kita tidak melarang, tapi mengatur bagaimana pengurus masjid mengajak umat beribadah tanpa mengganggu,” jelas Wapres Kalla.

Seperti dikutip dari laman https://www.barometerjatim.com/, pertemuan ini juga dihadiri oleh sejumlah calon pengurus PW DMI Provinsi Jatim, antara lain H. Zahrul Azhar Asumta, S.I.P. M.Kes., yang akrab disapa Gus Hans. Ia juga menjadi Pengasuh Pondok Pesantren (Ponpes) Queen Al-Azhar Darul U’lum, Kelurahan Rejoso, Kecamatan Peterongan, Kabupaten Jombang.

Hadir juga H. Masnuh, H. Arum Sabil, dan Drs. H. Sudjak, M.Ag., serta H. Hadi Santoso dalam pertemuan ini. Keempatnya menjadi calon pengurus PW DMI Provinsi Jatim Masa Bakti 2019-2024.

Pertemuan dengan Wapres Jusuf Kalla berlangsung secara tertutup pada sekitar Pukul 10:00 Waktu Indonesia Barat (WIB). Pertemuan ini berlangsung selama lebih dari satu jam hingga berakhir sekitar Pukul 11:10 WIB. Sejumlah agenda penting DMI Jatim turut dibahas dalam pertemuan ini.

Penulis: Muhammad Ibrahim Hamdani

Bagikan ke :