DMI.OR.ID, JAKARTA – Toko Baitul Pangan (Tobatan) yang diseleggarakan oleh Dewan Masjid Indonesia (DMI) bekerjasama dengan Perusahaan Umum (Perum) Badan Urusan Logistik (Bulog) memiliki tiga tujuan utama, yakni untuk stabilisasi harga pangan, mendukung program kedaulatan pangan, dan penambahan gizi masyarakat.
Ketua Pimpinan Pusat (PP) DMI, Drs. H. Muhamad Natsir Zubaidi, menyatakan hal itu pada Ahad (11/6), saat memberikan kata sambutan dalam acara Peluncuran (Soft Launching) Perdana Toko Baitul Pangan (Tobatan) pada Ahad (11/6) pagi di Jalan Swadarma Raya, RT 03, RW 08, Komplek BNI Ulujami, Pesanggrahan, Kota Jakarta Selatan (Jaksel).
Kegiatan ini mengangkat tema: Umat Makmur, Stabilisasi Pangan Terjaga: Belanja Hemat Sambil Beribadah dan bersifat nirlaba serta menjual pangan pokok di bawah harga eceran tertinggi (HET) yang ditetapkan oleh pemerintah.
“Terima kasih kepada Bulog yang telah menyelenggarakan Tobatan, ini launching pertama oleh Bulog Pusat. Insya Allah Tobatan ini sepanjang tahun kita lakukan untuk mendukung program kedaulatan pangan, stabilisasi harga pangan, dan penambahan gizi masyarakat. Apalagi bulan Puasa ini merupakan bulan suci dn penuh berkah,” tutur Ustaz Natsir pada Ahad (11/6).
Program Tobatan ini, lanjutnya, memerlukan tanggung jawab dan amanat kita semua, khususnya pengurus Dewan Kemakmuran Masjid (DKM), Bulog, dan masyarakat/ jamaah masjid (konsumen Tobatan). “Harus ada rasa saling percaya antara DKM, Bulog, dan jamaah masjid,” paparnya.
Selain itu, lanjutnya, kehalalan produk pangan pokok yang dijual di Tobatan harus bisa dijamin oleh Lembaga Pengkajian Pangan, Obat-Obatan dan Kosmetika (LPPOM) Majelis Ulama Indonesia (MUI). “Indonesia merupakan negara berpenduduk Muslim teresar di dunia sehingga LPPOM MUI harus menjamin bahwa produk yang dipasarkan oleh Bulog itu halalan thoyyibah,” ungkapnya.
Menurutnya, program Tobatan oleh Bulog ini hadir di waktu yang tepat, saat 10 hari kedua di pertengahan bulan Ramadhan 1438 Hijriah. “Tanggal 15 merupakan 10 hari kedua di bulan suci Ramadhan yang penuh berkah dan ampunan dari Allah SWT. Mari tingkatkan amaliyah ibadah kita dengan bekal iman dan taqwa, serta bekal jasmaniyah,” jelasnya.
Menurut keyakinan para ulama, lanjutnya, 10 hari pertama di bulan suci Ramadhan, syahrul Ibadah, syahrul maghfirah, dan syahrul barakah ialah rahmat, 10 hari kedua adalah pengampunan, dan 10 hari terakhir ialah idkum minannar, dijauhkan dari api neraka. “Syarat berpuasa dalam ajaran Islam ialah beriman, mampu secara jasmani, balligh, dan berakal,” ucapnya.
Dalam acara soft launching ini, turut hadir Bendahara PP DMI, Dra. Hj. Dian Artida, dan Anggota Departemen Pengembangan Ekonomi Umat dan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) PP DMI, Ir. H. Soegijono, S.E. Ustaz Natsir juga memberikan kata sambutan dan taushiyahnya dalam acara ini.
Sedangkan dari Bulog, hadir Kepala Divisi Penjualan Langsung Perum Bulog, Suharto Djabar,yang juga memberikan kata sambutan sekaligus membuka acara secara resmi, serta Kepala Sub Divisi (Kasubdiv) Pemasaran Penjualan Langung Perum Bulog, Dedi Sabetra.
Acara penggutingan pita pun dilakukan secara bersama-sama oleh perwakilan dari Perum Bulog dan PP DMI dengan diiringi pekikan takbir Allahu Akbar, Allahu Akbar, Allahu Akbar serta disaksikan oleh ratusan jama’ah masjid, warga sekitar, dan pengurus DKM al-Mu’awanah, termasuk pengurus Pimpinan Daerah (PD) DMI Kota Jakarta Selatan (Jaksel).
Hadir pula Sekretaris dan Wakil Sekretaris Pimpinan Daerah (PD) DMI Kota Jaksel, Drs. Edy KS, dan Ir. H. Rahadi Mulyanto, serta Pimpinan Cabang (PC) DMI Kecamatan Pesanggrahan.
Penulis: Muhammad Ibrahim Hamdani