DMI-Transmart Carrefour Sepakat Bangun Ekonomi Kerakyatan Berbasis Masjid

DMI.OR.ID, JAKARTA – Pimpinan Pusat (PP) Dewan Masjid Indonesia (DMI) telah menandatangani Nota Kesepahaman atau Memorandum of Understanding (MoU) dengan Transmart Carrefour pada Jumat (6/7) malam di Masjid Istiqlal, Jakarta.

MoU ini ditandatangani langsung oleh Wakil Ketua Umum PP DMI, Drs. KH. Masdar Farid Mas’udi, M.Si., dan Wakil Presiden Corporate Communications Transmart Carrefour, Satria Hamid.

Seperti dikutip dari laman https://finance.detik.com, MoU ini memuat kesepakatan tentang dukungan Transmart Carrefour terhadap pengembangan ekonomi kerakyatan di seluruh masjid di Indonesia. Termasuk kemungkinan Transmarta Carrefour membuka gerai produk syariah di masjid-masjid.

Penandatanganan ini disaksikan langsung oleh Wakil Presiden (Wapres) RI, Dr. (H.C.) Drs. H. Muhammad Jusuf Kalla, yang juga Ketua Umum PP DMI, serta oleh pendiri dan Chief Executive Officer (CEO) Trans Corp, Dr. (H.C.) drg. H. Chairul Tanjung, M.B.A. Tepatnya di sela-sela acara Halal Bi Halal dan Silaturrahmi Bersama Pengurus DMI.

Dalam acara ini, H. Chairul Tanjung juga menyampaikan taushiyahnya dengan tema Masjid Sebagai Pusat Ekonomi Ummat. Menurutnya, jumlah penduduk Muslim yang sangat besar diikuti oleh pertumbuhan jumlah masjid, surau, dan musholla yang tersebar di seluruh Indonesia.

“Jumlah masjid, surau mencapai 800-900 ribu, bahkan mungkin sudah lebih dari satu juta. Alhamdulillah, jumlahnya banyak luar biasa. Keinginan untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT lebih baik,” tutur Chairul Tanjung pada Jumat (6/7) malam.

Namun pengusaha yang akrab disapa CT itu juga menyesalkan besarnya kuantitas penduduk Muslim di Indonesia tidak diikuti dengan kualitas ekonomi yang juga besar. “Masyarakat Muslim belum maksimal mengembangkan sektor ekonomi,” ujarnya.

“Kita mayoritas jumlah menang, tapi minoritas untuk ekonomi. Tentu pada bertanya kenapa jumlahnya mayoritas tapi penguasaan ekonomi minoritas,” paparnya.

Menurutnya, rendahnya tingkat penguasaan ekonomi umat Islam terjadi akibat sumber daya manusia (sdm) Muslim yang tidak mampu bersaing. Kuncinya, umat Islam harus bisa meningkatkan kualitas masing-masing.

“Oleh karena itu, saya ingin mengajak kita semua untuk meningkatkan kualitas sdm agar menang bersaing. Sekarang ini kita alami era digital, internet. Kalau dulu orang mau menang persaingan cukup lebih produktif dan efisien, sekarang itu saja belum menjamin kita bisa menang,” jelasnya.

Hal terpenting, lanjutnya, ialah menghadirkan suatu inovasi yang menarik dan kreatif agar bisa menarik pasar ekonomi.

Berdasarkan pantauan DMI.OR.ID, turut hadir Wakil Kepala Kepolisian RI (Wakapolri), Komisaris Jenderal (Komjen) Polisi (Pol). Drs. H. Syafruddin, M.Si., yang juga Wakil Ketua Umum PP DMI, dan Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) RI, H. Rudiantara, S.Stat, M.B.A., yang juga Ketua PP DMI, serta Wakil Ketua Umum PP DMI, Drs. KH. Masdar Farid Mas’udi, M.Si.

Hadir pula Direktur Utama (Dirut) Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan, Prof. Dr. dr. H. Fachmi Idris, M.Kes., yang juga Ketua PP DMI, dan sejumlah pengurus PP DMI lainnya seperti  Ketua PP DMI, Drs. H. Muhammad Natsir Zubaidi, dan Sekretaris Jenderal (Sekjen) PP DMI, Drs. H. Imam Addaruqutni, M.A.

Dalam acara ini Nissa Sabyan, penyanyi grup gambus fenomenal Indonesia, menjadi bintang tamu dan menyumbangkan sejumlah lagu hits-nya seperti seperti ‘Deen Assalam‘, dan ‘Ya Maulana‘. Penamplan Nissa Sabyan disaksikan oleh ratusan penggemarnya dan jama’ah masjid Istiqlal.

Kegiatan ini didukung penuh oleh Islamic Youth Economic Forum (ISYEF) dan dipimpin langsung oleh Ketua Departemen Kaderisasi Pemuda dan Remaja Masjid PP DMI, drg. Muhammad Arief Rosyid HasanM.K.M.

Acara Halal bi Halal ini juga dirangkai dengan pelantikan dan pengukuhan Pimpinan Pusat (PP) Ikatan Khatib DMI (IKI) oleh Wapres Jusuf Kalla selaku Ketua Umum PP DMI.

Penulis: Muhammad Ibrahim Hamdani

Bagikan ke :