Agama Islam diturunkan oleh Allah Ta’ala sebagai rahmat bagi sekalian alam (rahmatan lil-alamin). Karena itu, ajaran Islam memberikan panduan bagi umat manusia bukan saja tentang bagaimana menjaga hubungan kepada Sang Pencipta dan sesama manusia, tetapi juga bagaimana menjaga alam seisinya ini agar tetap membawa kemanfaatan bagi umat manusia. Manusia diciptakan oleh Allah SWT sebagai khalifah di bumi mengemban amanah dan bertanggung jawab untuk memakmurkan bumi seisinya.
Krisis lingkungan hidup dengan berbagai manifestasinya, sejatinya adalah krisis moral, karena manusia memandang alam sebagai obyek untuk dimanfaatkan semata bukan sebagai obyek yang perlu dipelihara untuk kelangsungan kehidupan manusia. Aktifitas manusia yang tidak ramah lingkungan tersebut, berdampak langsung pada lingkungan dan kehidupan manusia itu sendiri. Sumberdaya alam penting yang tak terbarukan, seperti air dan energi fosil semakin cepat terkuras. Kelangkaan sumberdaya air dan energi merupakan ancaman eksistensi kehidupan masa depan manusia. Karena itu, konservasi dan pelestarian sumberdaya sebagai penunjang hidup harus menjadi prioritas dengan merubah perilaku ramah lingkungan yang di realisasikan dalam tindakan nyata.
Penanganan krisis lingkungan yang bermuara pada krisis moral tersebut, perlu ditangani pendekatan moral. Masjid merupakan salah satu sarana yang digunakan untuk pembinaan moral keagamaan. Masjid bukan hanya semata-mata dijadikan sebagai sarana ibadah ritual (mahdhah), melainkan ia menjadi sarana dan sekaligus kekuatan dalam membangun dan menanamkan nilai-nilai kebaikan dan pembaharuan kehidupan umat, baik sekarang maupun pada masa yang akan datang. Memakmurkan masjid tidak bisa hanya dengan ceramah, perlu aksi nyata untuk membangun kemandirian umat dalam menghadapi ancaman kelangkaan air dan energi. Hal ini kita lakukan dengan orientasi pengelolaan masjid yang mandiri dan berkelanjutan pada aspek idarah (manajemen), imarah (kegiatan memakmurkan), dan riayah (pemeliharaan dan pengadaan fasilitas).
Masjid merupakan sarana edukasi dan sosialisasi, mengajak umat agar senantiasa menjaga kelestarian sekitar melalui dakwah, baik secara lisan, tulisan, maupun tindakan nyata. Untuk membangkitkan kesadaran masyarakat terhadap lingkungan hidup di sekitarnya, proses yang paling penting dan harus dilakukan adalah penyampaian dengan bahasa agama yang menyentuh hati. Dengan tersentuhnya hati, maka akan timbul kesadaran dan pemahaman yang dapat merubah pola pikir serta sikap, baik pengurus masjid maupun jamaah. Sikap kepedulian ini akan menjadi dasar untuk peningkatan pengetahuan serta keterampilan dalam mengelola lingkungan hidup. Pada akhirnya pengurus masjid dan jamaah memiliki kompetensi (pengetahuan, ketrampilan dan sikap) terhadap pengelolaan lingkungan hidup dan sumberdaya alam yang merupakan contoh nyata (uswah) oleh masyarakat sekitar masjid.
Peran aktif yang dilakukan pengurus masjid sangat penting dalam mendorong dan membentuk jamaah serta meningkatkan peran masyarakat dalam pemuliaan lingkungan hidup. Hal ini harus tercermin dalam tindakan dan perilaku kehidupan umat Muslim sehari-hari dalam melaksanakan ibadah dan muamalah yang ramah lingkungan. Sesuai dengan fungsi keberadaannya, masjid perlu turut melestarikan lingkungan melalui dakwah secara lisan maupun melakukan aksi nyata berdasarkan semangat keislaman:
“Orang Mukmin itu bagaikan lebah, jika ia makan sesuatu ia makan yang baik, jika ia mengeluarkan sesuatu ia keluarkan yang baik. Dan jika ia hinggap di ranting yang sudah lapukpun, ranting itu tidak dirusaknya.” (HR. Tirmizi).
Program ecoMasjid telah digagas bersama MUI & DMI dan telah diluncurkan oleh ketua umum DMI pada Muktamar VII pada 11 November 2017. “Program masjid ramah lingkungan atau ecoMasjid diharapkan dapat menjadikan masjid yang mempunyai kepedulian terhadap hubungan timbal balik antar makhluk hidup dan lingkungannya untuk Penghidupan Berkelanjutan kita semua” HM. Jusuf Kalla, Wakil Presiden RI, Ketua Umum Dewan Masjid Indonesia.”
Untuk keterangan lebih lanjut serta partisipasi http://www.ecomasjid.id/ atau hubungi kontak berikut.