Gubernur Daerah Khusus Ibukota (DKI) Jakarta dan Wakil segera dilantik dan mulai bekerja, begitu berita yang kita tahu. Semoga dapat memimpin hingga lima tahun ke depan, soalnya yang kemarin kita punya tiga gubernur dan tiga Pelaksana Tugas (Plt). Saya tidak tahu, Jaya Suprana apa sudah catet di rekor MURI. Soalnya ini satu-satunya di dunia ada 3x ganti gubernur dalam lima tahun.
Yang perlu dipahami oleh gubernur baru, di Betawi tidak ada warganya yang nganggur alias tidak punya kerjaan. Kok bisa?
Perhatikanlah, ada orang Betawi jam 10 atau jam 11 pagi tidur pulas, padahal jam segitu orang-orang lagi pada sibuk cari rupiah (bukan dolar). Ketika dipertanyakan kok jam segini tidur itu orang. Maka ada yang memberi jawaban: “dia mah emang kerjaannya tidur.” Jadi tidak nganggurkan?.
Ada lagi orang yang bengong saja, padahal orang lain sibuk dengan pekerjaannya, maka ada yang jawab: “dia mah emang kerjaannya bengong.”
Jadi apa saja yang dilakukan oleh orang Betawi, itu disebut kerja. Makanya di Betawi tidak ada pengangguran. Gubernur tidak repot, rileks saja. Cuma dari dulu Gubernur itu tidak rileks. Waktu Bang Ali Sadikin jadi gubernur, tanah Jakarta masih begitu lebar, tapi sudah mikirin repot nguburin orang mati. Eeh ngeluarin pendapat aneh yang bikin ulama pada kesel: “orang mati dibakar saja kayak orang Hindu, biar menghemat tanah,” begitu cerita KH. Abdullah Syafi’i yang pernah ane denger dari radio Asy Syafiiyah.
Penulis:
Sekretaris Departemen Dakwah dan Pengkajian Pimpinan Pusat (PP) Dewan MAsjid Indoensia (DMI)
Penulis Buku Jalan Hidup, Catatan Dakwah Dari Pondok Pinang Hingga Amsterdam
Ustaz Drs. H. Ahmad Yani