Imam Besar Al-Azhar: Inti Islam Wasathiyyah Ialah Keadilan

DMI.OR.ID.  BOGOR – Inti dari Islam Wasathiyyah ialah keadilan. Ummat Islam adalah ummat yang adil sehingga kita harusbadil terhadap sesama.

Imam Besar (Grand Syeikh) Al-Azhar, Prof. Dr. H. Ahmad Muhammad Ath-Thayyib, memyatakan hal itu pada Selasa (1/5) pagi.

Tepatnya, saat menjadi pembicara utama (key note speaker) dalam pembukaan Konsultasi Tingkat Tinggi (KTT) Cendekiawan Muslim Dunia Tentang Islam Wasathiyah atau High Level Consultation of World Muslim Scholars on Wasathiyyat Islam di Istana Bogor, Kota Bogor, Jawa Barat.

Wasath adalah adil, sehingga umat Islam sebagai umat wasath adalah umat yang adil. Sudah banyak literatur mengenai (keterkaitan) wasat dengan keadilan,” tutur Imam Besar Al Azhar pada Selasa (1/5) pagi, seperti dikutip dari laman www.republika.co.id.

Allah SWT,  lanjutnya, berfirman bahwa umat Islam adalah umat yang adil. Jadi umat Islam harus berlaku adil terhadap sesama (makhluk Allah) dalam kehidupan ini.

Menurutnya, Islam wasathiyyah merupakan topik yang sangat penting dan seringkali dibahas dalam berbagai macam konferensi. “Islam Wasathiyah merupakan konsep dasar Islam,” tegasnya.

“Seolah-olah (sudah) tidak ada lagi yang bisa dibicarakan, karena sudah sering dibahas. Topik yang lama ini (pun) selalu diperbaharui, sebagai konsep dari wasathiyyah atau konsep yang merupakan dasar Islam,” jelasnya.

Imam Besar Al-Azhar ini pun menjelaskan sikapnya bahwa konsekuensi logis dari Islam wasathiyyah ialah ummat Islam tidak boleh terlalu ekstrim dalam melakukan sesuatu. “Ummat Islam harus tetap berada di jalan tengah,” ucapnya.

Walaupun saat ini, imbuhnya, terdapat interpretasi baru dari beberapa kelompok  Islam mengenai wasathiyyah.

“Saya (kira) tidak berlebihan bahwa perbedaan dan konflik (diantara) kelompok-kelompok Islam mengenai konsep dasar Islam telah menyebabkan lemahnya umat Islam, juga perpecahan dan konflik berdarah antara sesama Muslim,” pungkasnya.

Konsultasi Tingkat Tinggi ini diselenggarakan oleh Kantor Utusuan Khusus Presiden (UKP) RI untuk Dialog dan Kerja Sama Antar Agama dan Peradaban (DKAAP). Acara ini berlangsung pada Selasa (1/5) hingga Kamis (3/5) dan berlangsung di Hotel Novotel, kota Bogor.

Berdasarkan jadwal acara yang diterima DMI.OR.ID, kegiatan ini menghadirkan Imam Besar (Grand Syeikh) Al Azhar, Prof. Dr. H. Ahmad Muhammad Ath-Thayyib, selaku  narasumber dan pembicara utama dalam Konsultasi Tingkat Tinggi ini.

Pembicara utama lainnya ialah UKP RI untuk DKAAP, Prof. Dr. H. Muhammad Siradjuddin Syamsuddin, M.A., yang juga Ketua Dewan Pertimbangan Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat.

Acara pembukaan ini dihadiri pula oleh Presiden Forum Promosi Perdamaian Masyarakat Muslim, Prof. Dr. Abdullah bin Bayyah, yang juga Presiden Persatuan Cendekiawan Muslim Internasional.

Berdasarkan pantauan DMI.OR.ID., usai acara pembukaan KTT Islam Wasathiyyah, Presiden Joko Widodo mengajak seluruh ulama dan cendekiawan Muslim yang hadir untuk mendirikan sholat dzuhur berjama’ah di Masjid Jami’ Baitussalam, Istana Bogor. Para ulama dan cendekiawan Muslim itu terdiri dari 50 peserta asal Indonesia dan 50 peserta dari negara-negara lainnya,

Adapun sholat dzuhur berjama’ah dipimpin oleh Imam Besar Masjidil Haram, Saleh Abdullah M. bin Himeid, yang juga hadir dalam Konsultasi Tingkat Tinggi ini. Usai sholat dzuhur, Presiden Jokowi lalu mengajak seluruh peserta konsultasi tingkat tinggi itu untuk santap siang bersama di Green Garden Cafe, Kebun Raya Bogor, Kota Bogor, Jawa Barat.

Presiden Joko Widodo terlihat hadir dengan didampingi oleh Menteri Koordinator (Menko) Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) RI, Dra. Hj. Puan Maharani, Menteri Luar Negeri (Menlu) RI, Hj. Retno Lestari Priansari Marsudi, S.I.P., L.L.M., Menteri Agama (Menag) RI, Drs. H. Lukman Hakim Saifuddin, dan Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg), Prof. Dr. Drs. H. Pratikno, M.Soc.Sc.

Seperti dikutip dari laman https://m.antaranews.com, Konsultasi Tingkat Tinggi ini secara khusus dihadiri oleh Wakil Presiden (Wapres) Republik Islam Iran Bidang Wanita dan Urusan Keluarga, Dr. Masoumeh Ebtekar. Pasca pertemuan bilateral dengan Presiden Joko Widodo, Wapres Iran langsung menghadiri Pembukaan Konsultasi Tingkat Tinggi di Istana Kepresidenan Bogor.

Penulis: Muhammad Ibrahim Hamdani

Bagikan ke :