DMI.OR.ID, GAZA CITY – Innalillahi wa innalillahi rooji’un, sedikitnya 43 orang warga Palestina wafat, insya Allah syahid, sejak awal pecahnya Intifadha III. 10 orang diantaranya adalah anak di bawah umur. Selain itu, lebih dari 5.000 orang Palestina mengalami luka-luka, baik di Tepi Barat maupun di wilayah Jalur Gaza.
Ketua koordinator Yayasan Daarul Qur’an Nusantara cabang Gaza, Palestina, H. Abdillah Onim, menyatakan hal itu pada Ahad (18/10) dini hari Waktu Indonesia Barat (WIB), dalam rilisnya kepada DMI.OR.ID langsung dari Gaza City, Palestina.
“Militer Yahudi juga menembak bocah perempuan bernama Iman Asaliyah hingga tewas, insya Allah Syahidah, yakni seorang murid yang masih duduk di bangku Sekolah Menengah Pertama (SMP) di wilayah Khalil, Tepi Barat. Beliau ditembak sepulang dari sekolah,” papar Abdillah Onim yang juga jurnalis Suara Palestine.
Menurutnya, hingga kini warga Palestina, baik di Tepi Barat maupun di wilayah Jalur Gaza, masih rutin melanjutkan perlawanan atau Intifadha III. Mereka pun berkomitmen dalam menggelorakan perlawanan dan inilah waktunya bagi rakyat Palestina untuk melakukan pembelaan diri.
Saat ini, Abdillah Onim sedang berada di rumah Sakit Syifa, Gaza City, Palestina untuk memantau situasi. “Semoga do’a kita semakin memperkuat dan memperkokoh perjuangan rakyat Palestina untuk mempertahankan Masjid Al-Aqsa Al-Mubarok, awwalu kiblatain Syarifain, Amin,” ungkapnya.
Penulis: Muhammad Ibrahim Hamdani