DMI.OR.ID, YOGYAKARTA – Innalillahi wa innalillahi Rooji’un, telah berpulang ke rahmatullah Wakil Gubernur (Wagub) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Aryo (KGPAA) Paku Alam IX, pada Sabtu (21/11) sore, sekitar Pukul 15.10 WIB, di Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) dr. Sardjito, Yogyakarta.
Sebelum wafat, pemilik nama kecil Bandara Raden Mas Harya (B.R.M.H.) Ambarkusumo ini sempat dirawat intensif di ruang Intensive Care Unit (ICU) RSUP dr. Sardjito, Yogyakarta, sejak Senin (16/11). Almarhum yang lahir pada 7 Mei 1938 itu wafat pada usia 87 tahun akibat usia yang sudah uzur dan terindikasi infeksi paru-paru.
Jenazah Almarhum KGPAA Paku Alam IX juga telah disemayamkan di Ndalem Ageng, Komplek Pura Pakualaman, sebelum disholatkan di Masjid Pakualaman dan dimakamkan di Astana Girirondo, Kulon Progo, Yogyakarta, pada Ahad (22/11).
Dalam prosesi pemakaman almarhum, turut hadir beberapa pejabat seperti Menteri Dalam Negeri, Tjahjo Kumolo, SH., Menteri Agama, Drs. H. Lukman Hakim Saifuddin, Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengkubuwono X, dan Ketua Dewan Pertimbangan Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat, Prof. Dr. H. Muhammad Sirajuddin Syamsuddin, MA.
Segenap keluarga besar dan Pimpinan Pusat (PP) Dewan Masjid Indonesia (DMI) turut berbelasungkawa sedalam-dalamnya atas wafatnya almarhum KGPAA Paku Alam IX. Semoga Almarhum diterima seluruh amal ibadahnya oleh Allah Subhanahu Wata’ala, diampuni seluruh kekhilafannya dan mendapat tempat terbaik di sisi-Nya. Amin Ya Robbal A’lamin.
اللَّهُمَّ اغْفِرْ لَهُ وَارْحَمْهُ وَعَافِهِ وَاعْفُ عَنْهُ وَأَكْرِمْ نُزُلَهُ وَوَسِّعْ مُدْخَلَهُ وَاغْسِلْهُ بِالْمَاءِ وَالثَّلْجِ وَالْبَرَدِ وَنَقِّهِ مِنْ الْخَطَايَا كَمَا نَقَّيْتَ الثَّوْبَ الْأَبْيَضَ مِنْ الدَّنَسِ وَأَبْدِلْهُ دَارًا خَيْرًا مِنْ دَارِهِ وَأَهْلًا خَيْرًا مِنْ أَهْلِهِ وَزَوْجًا خَيْرًا مِنْ زَوْجِهِ وَأَدْخِلْهُ الْجَنَّةَ وَأَعِذْهُ مِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ أَوْ مِنْ عَذَابِ النَّارْ“
“Ya Allah, Ampunilah dia, berilah rahmat kepadanya, selamatkanlah dia, maafkanlah dia dan tempatkanlah di tempat yang mulia (Surga), luaskan kuburannya, mandikan dia dengan air salju dan air es.
Bersihkan dia dari segala kesalahan, sebagaimana Engkau membersihkan baju yang putih dari kotoran, berilah rumah yang lebih baik dari rumahnya (di dunia), berilah keluarga yang lebih baik daripada keluarganya (di dunia), pasangan yang lebih baik daripada pasangannya (di dunia), dan masukkan dia ke Surga, jagalah dia dari siksa kubur dan Neraka”.
Penulis: Muhammad Ibrahim Hamdani
* Diolah dari berbagai sumber