DMI.OR.ID, DEPOK – Innalillahi wa innalillahi raaji’un, ibu pertiwi kembali berduka atas berpulangnya ke rahmatullah salah satu putra terbaik bangsa, ulama besar Republik Indonesia (RI), DR. KH. Achmad Hasyim Muzadi, pada Pukul 06.15 WIB, Kamis (16/3), di Kota Malang, Jawa Timur (Jatim). Almarhum dimakamkan di Pondok Pesantren (Ponpes) Al-Hikam, Depok, Jawa Barat, pada Kamis (16/3) petang.
Almarhum Kyai Hasyim Muzadi wafat pada usia 72 tahun dengan meninggalkan enam orang anak dan 13 cucu. Saat ini, almarhum juga mengemban amanat sebagai Anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) RI dan Sekretaris Jenderal (Sekjen) International Conference of Islamic Scholars (ICIS). Almarhum juga menjadi anggota Majelis Mustasyar dan Pakar PP DMI.
Pimpinan Pusat (PP) Dewan Masjid Indonesia (DMI) menyatakan turut berduka-cita sedalam-dalamnya atas wafatnya Almarhum Kyai Hasyim Muzadi. Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Dewan Masjid Indonesia (DMI), DR. H. Muhammad Jusuf Kalla, yang juga Wakil Presiden RI, pun menjadi inspektur upacara sekaligus memimpin langsung prosesi pemakaman Almarhum secara kenegaraan (militer).
Berdasarkan pantauan DMI.OR.ID, sejumlah pengurus PP DMI ikut hadir dalam prosesi pemakaman almarhum Kyai Hasyim, yakni Ketua Departemen Dakwah dan Pengkajian PP DMI, Drs. KH. An-Nuril Huda, Sekretaris PP DMI, Dr. H. Munawar Fuad Noeh, M.A., dan Bendahara PP DMI, H. Syaifuddin Nawawi, S.H. Hadir pula dua Ketua PP DMI, yakni Drs. KH. Ahmad Bagdja, dan Dr. Hj. Maria Ulfa Anshori, M.Hum.
Turut hadir tiga Anggota Majelis Mustasyar dan Pakar PP DMI, yakni Prof. Dr. H. Nasaruddin Umar, M.A., yang juga Imam besar Masjid Istiqlal, Prof. Dr. H. Muhammad Siradjuddin (Din) Syamsuddin, M.A., yang juga Ketua Dewan Pertimbangan Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat, dan DR. Ir. KH. Salahuddin Wahid yang juga Pengasuh Pondok Pesantren (Ponpes) Tebuireng, Jombang.
Wapres Jusuf Kalla terlihat memberikan kata sambutan atas nama negara terhadap jenazah Almarhum Kyai Hasyim Muzadi, sedangkan KH. Sholahuddin Wahid memberikan kata sambutan mewakili keluarga besar Kyai Hasyim. Sementara Ketua Komisi Dakwah MUI Pusat, KH. Muhammad Cholil Nafis, Lc., M.A., Ph.D., menjadi koordinator acara dalam prosesi pemakaman almarhum.
Usai sholat dzuhur berjama’ah, kalimat tahlil dan sholawat juga terus-menerus berkumandang di rumah duka almarhum. Para santri dan tamu yang hadir juga terus mengagungkan asma (nama) Allah SWT ketika menunggu dan sesudah kedatangan jenazah Kyai Hasyim dari Bandar Udara (Bandara) Halim Perdanakusuma ke rumah duka.
“Laa ilaaha IllAllah, Laa Ilaaha IllAllah, Laa Ilaaha IllAllah, Muhammadur Rasulullah,” ucap para hadirin secara bersama-sama. Kemudian sholat Jenazah dimulai sekitar Pukul 16.30 WIB, sesudah jenazah almarhum diberangkatkan dari rumah duka menuju Masjid Al-Hikmah yang hanya berjarak sekitar 100 meter. Tampak ribuan jamaah, santri, dan tamu secara bersama-sama melakukan sholat jenazah.
Prosesi pemakaman almarhum Kyai Hasyim ini juga sangat istimewa karena dihadiri sejumlah tokoh nasional dan internasional. Mereka ialah Imam Besar Front Pembela Islam (FPI), Dr. Al Habib Muhamad Rizieq bin Husein Syihab, Lc., M.A., Direktur Badan Nasional Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNPTKI), H. Nusron Wahid, S.S., dan Mustasyar Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Dra. Hj. Shinta Nuriyah, M.Hum., yang juga Isteri Presiden RI Keempat, Almarhum DR. KH. Abdurrahman Wahid (Gus Dur).
Hadir juga Menteri Sosial RI, Dra. Hj. Khofifah Indar Parawansa, M.Si., Ketua Badan Pelaksana Pengelola Masjid Istiqlal (BPPMI), Dr. KH. Muhammad Muzammil Basyuni, Utusan Khusus Presiden RI untuk Kawasan Timur Tengah, H. Alwi Abdurrahman Shihab, M.A., Ph.D.,
Hadir pula Menteri Agama RI, Drs. H. Lukman Hakim Saifuddin, Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) RI, H. Imam Nahrawi, S.Ag., Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) RI, Dr. H. Muhammad Hidayat Nur Wahid, M.A., Ketua MPR RI, DR. H. Zulkifli Hasan, S.E., M.M., dan Duta Besar (Dubes) Kerajaan Saudi Arabia untuk RI, H.E. Osama bin Mohammed Abdullah Al Shuaibi.
Allahumagh Firlahu Warhamhu Wa’afihi Wa’fuanhum, ilaa arwahi, almarhum Haji Achmad hasym Muzadi bin H. Muzadi, lahumul Faatihah.
Penulis: Muhammad Ibrahim Hamdani