Islam Wasathiyyah, Kemajemukan Bangsa, dan Peran Vital MUI

DMI.OR.ID, JAKARTA – Kiprah dan rekam jejak Majelis Ulama Indonesia (MUI) selama 35 tahun terakhir menjadi sorotan khusus Menteri Agama (Menag) Republik Indonesia (RI), Drs. H. Lukman Hakim Saifuddin, saat menjadi keynote speaker dalam acara pembukaan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) I Majelis Ulama Indonesia (MUI) 2015 di Jakarta pada Selasa (10/11) malam.

“Selama lebih dari 35 tahun terakhir, MUI yang merupakan kumpulan para u’lama, zuama, dan cendekiawan dari berbagai organisasi kemasyarakatan (ormas) Islam telah berpartisipasi dan berperan penting dalam mencerdaskan kehidupan bangsa di tengah-tengah masyarakat majemuk dan beranerka ragam seperti Indonesia,” tutur Menag Lukman pada Selasa (10/11) malam.

MUI, lanjutnya, memiliki peran krusial sebagai penjaga moral bangsa Indonesia sembari tetap memelihara kerukunan inter ummat Islam dan antar ummat beragama di Indonesia. Sebagai penerus kenabian Muhammad ShallAllahu A’laihi Wassalam (SAW) dan khilafah nubuwwah Islam, MUI telah berperan vital sebagai penerang kehidupan nurani ummat, minal zulumat ilan nuur.

“Peran dan fungsi MUI ini sangat signiifikan untuk memelihara dan membangun karakter bangsa serta menumbuhkan peradaban ummat Islam yang berkemajuan. Apalagi MUI turut mengusung prinsip Islam Wasathiyyah yang sangat fundamental sembari tetp menjaga lokalitas budaya bangsa Indonesia,” paparnya.

Menurutnya, selama lebih dari 35 tahun terakhir, MUI telah menjadi bagian penting bangsa Indonesia untuk mewujudkan baldatun thayyibatun warabbun ghafur dengan spirit (semangat) Islam Wasathiyyah. Prinsip ini menjadikan MUI sebagai pelaku dakwah sekaligus penggerak pembaharuan ummat dalam berbagai aspek kehidupan dengan pertolongan Allah Subhanahu Wata’ala (SWT). .

“Prinsip Islam wasathiyyah yang diusung MUI juga mampu mencegah pemahaman teks-teks agama yang terlalu dogmatis akibat memisahkan locus (ruang) dan tempus (waktu), teks dan konteks, sehingga berpotensi membelokkan arah dan menyimpangkan pemahaman agama yang benar,” ungkapnya.

Kegiatan ini mengambil tema Konsolidasi Organisasi untuk Meningkatkan Peran MUI dalam Melayani dan Melindungi Ummat, sebagai tindak lanjut dari Musyawarah Nasional (Munas) IX MUI di Surabaya, pada Senin (24/8) hingga Kamis (27/8),

Berdasarkan pantauan DMI.OR.ID, kegiatan Rakernas I MUI ini dirangkai dengan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) atau Nota Kesepahaman antara MUI dengan PT. Indosat, Tbk.

MoU ini ditandatangani oleh Ketua Umum Dewan Pimpinan MUI Pusat, DR. KH. Ma’ruf Amin, dan Chief Executive Officer (CEO) dan Presiden Direktur PT. Indosat Tbk, H. Alexander Rusli, Ph.D., pada Selasa (10/11) malam.

Dewan Pimpinan MUI Pusat juga menandatangani MoU dengan Perusahaan Umum (Perum) Lembaga Kantor Berita Nasional (LKBN) Antara pada Selasa (10/11) malam. MoU ini ditandatangani oleh KH. Ma’ruf Amin dan Direktur Utama Perusahaan Umum (Perum) LKBN Antara, H. Saiful Hadi, S.Ag., MSW.

Penulis: Muhammad Ibrahim Hamdani

Bagikan ke :