Ketika Wali Kota Tangsel Wawancarai Wapres Kalla

DMI.OR.ID, JAKARTA – Wali Kota Tangerang Selatan (Tangsel), Hj. Airin Rachmi Diany, SH, MH, menemui Wakil Presiden (Wapres) RI, Drs. H. Muhammad Jusuf Kalla, pada Jum’at (19/6) pagi di Istana Wakil Presiden RI, Jakarta.

Pertemuan itu bertujuan untuk wawancara talk show terkait bulan Ramadhan 1436 Hijriah dengan Radar TV, dalam kapasitas Wapres Kalla selaku Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Dewan Masjid Indonesia (DMI).

Seperti dikutip dari www.antaranews.com, Sekretariat Wakil Presiden (Setwapres) menyatakan wawancara talk show dengan Radar TV berlangsung selama 30 menit. Hal senada dinyatakan Ketua Pimpinan Daerah (PD) Dewan Masjid Indonesia (DMI) Kota Tangerang Selatan, H. Heli Slamet Soemardi.

“Bu Airin mau wawancara talkshow untuk Radar TV,” tutur Heli Slamet pada Jumat (19/6) pagi, saat mendampingi Wali Kota Tangsel di Istana Wapres, Jakarta. Rombongan Wali Kota Airin terpantau masuk ke ruangan Wapres Kalla sekitar pukul 10.40 WIB.

Dalam keterangannya kepada para wartawan, Airin menyatakan Wapres Kalla meminta DMI dan dirinya untuk turut aktif mensosialisasikan penataan sound system atau akustik masjid agar suaranya tidak terlalu keras dan bising.

“Wapres Kalla menyampaikan agar dilakukan sosialisasi oleh pengurus DMI (Dewan Masjid Indonesia) lainnya untuk penataan sound system, agar bisa dipahami saat tausiyah,” papar Airin saat di Kantor Wapres, Jakarta, pada Jumat (19/6) pagi, sebagaimana dikutip laman http://nasional.kompas.com.

Menurutnya, Kalla menegaskan kualitas akustik masjid sangat mempengaruhi seberapa jauh jama’ah bisa menangkap utuh ceramah yang disampaikan di dalam masjid. Namun akustik masjid juga tidak boleh terlalu keras suaranya agar tidak menganggu warga sekitar.

“Wapres menyampaikan hal-hal terkait fungsi dan keberadaan marbot. Jadi, fungsi masjid ialah untuk syiar agama, namun tetap tidak boleh mengganggu kepentingan yang lebih besar. Contohnya pemasangan sound system, jangan terlalu keras sehingga mengganggu suasana aman dan nyaman di lingkungan,” tutur Airin.

Saat berada di masjid, lanjutnya, 80 persen kegiatan jema’ah adalah mendengarkan ceramah atau tausiyah, sedangkan sisanya untuk beribadah.

Namun terkadang, ujarnya, mas-mas atau mbak-mbak yang sedang mendengar khutbah saat salat Jumat sering mengantuk atau tidak paham karena kualitas suara yang buruk, akibat pemasangan sound system yang tidak tepat.

Terkait pemutaran kaset pengajian di masjid, Airin menyatakan bahwa Wapres Kalla mengimbau agar pengelola masjid tidak hanya memutar kaset, tetapi juga membaca Al Quran secara langsung.

“Wapres Kalla juga telah menghitung berapa lama sebaiknya mengaji sebelum mengumandangkan adzan di masjid,” jelasnya.

Dalam sesi wawancara ini hadir Sekretaris Jenderal (Sekjen) PP DMI, Drs. H. Imam Addaruqutni, MA, Bendahara PP DMI, Dra. Hj. Dian Artida, Anggota Departemen Pembinaan Ekonomi Ummat dan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) PP DMI, Ir. H. Sugijono, SE. Hadir pula beberapa PD DMI Kota Tangsel.

Penulis: Muhammad Ibrahim Hamdani

Bagikan ke :