DMI.OR.ID, JAKARTA – Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo), Ir. H. Rudiantara, M.B.A., ternyata memiliki sosok idola di bidang lembaga mikro keuangan yang akrab disapa Masril Koto. Petani yang tidak lulus Sekolah Dasar (SD) ini mampu berperan sebagai social engineer (insinyur sosial) yang mampu membuat sekian banyak petani menabung di bank.
“Sebenarnya, banyak tokoh yang lebih eligible (lebih tepat) dari saya untuk menjadi tokoh perubahan. Saya ini nggak ada apa-apanya. Seperti tokoh yang bergerak di lembaga mikro keuangan sebagai social engineering, Pak Masril Koto, salah satu idola saya. Ia berhasil membuat sekian banyak petani menabung,” tutur Menkominfo Rudiantara pada Senin (21/3) malam.
Tepatnya, saat memberikan sambutan dalam acara penganugerahan Tokoh Perubahan Republika 2015 di Ballroom Balai Sartika, Djakarta Theatre XXI, Jakarta, pada Senin (23/3) malam.
Menkominfo juga mengajak para admin group chatting untuk beralih ke aplikasi Over The Top (ATT) buatan asli Indonesia seperti Qlue, Catfiz, dan Sebangsa. Apalagi aplikasi ini mendapat dukungan dari para operator telekomunikasi Indonesia.
“Jadi, admin-admin group yang ada di sini segeralah ajak grupnya pindah ke aplikasi OTT lokal seperti Qlue, Catfiz, dan Sebangsa, dari aplikasi pesan singkat buatan luar negeri seperti Whats App, Line, dan Black Berry Messenger (BBM),” ujar menkominfo Rudiantara.
Ketua Departemen Komunikasi, Informasi (Kominfo), Hubungan Antar Lembaga (Hubla) dan Luar Negeri Pimpinan Pusat (PP) Dewan Masjid Indonesia (DMI) ini juga mengajak bangsa Indonesia untuk bersiap-siap menyambut The Wave of The Digital Economy yang sedang dan akan dialami Indonesia.
“Kita harus hand in hand (bersama-sama) menerapkan aplikasi Layanan Jaringan Keempat Generasi Telepon Seluler (4G LTE) dalam bentuk software, bukan sekedar hardware. Kalau hanya hardware saja, bangsa Indonesia hanya akan menjadi blue collar (pekerja rendah),” paparnya.
Apalagi, lanjutnya, pemerintah akan menerapkan aturan Total Kandungan Dalam Negeri (TKDM) sebesar minimal 30 persen dalam aplikasi 4G LTE di Indonesia. Hal ini penting untuk menghadapi The Wave of The Digital Economy.
“Harapanya, Growth Domestic Product (GDP) Ri akan meningkat sebesar 11-13 persen dengan aturan TKDM minimal 30 persen dalam aplikasi 4G LTE ini,” ungkapnya.
Adapun Tokoh Perubahan Republika 2015 lainnya adalah Pendiri dan Pimpinan Pondok Pesantren (Ponpes) Nurul haramain, Tuan Guru Haji (TGH) Hasanain Junaini, S.H., M.H., Pendiri Yayasan Alam Sehat Lestari, Drg. Hotlin Ompusunggu, Ce.HE., Chief Executive Officer Go-Jek, H. Nadiem Makarim, M.B.A.
Penerima Tokoh Perubahan Republika 2015 lainnya adalah lima personil Grup Musik Slank, yakni vokalis, Akhadi Wira Satriaji, gitaris, Mohammad Ridwan Hafiedz, gitaris, Abdi Negara, basis, Ivan Kurniawan, dan drumer yang juga pendiri awal Slank, Bimo Setiawan Almachzumi.
Dalam kegiatan ini turut hadir Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) RI, Drs. H. Anis Rasyid Baswedan, Ph.D., Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) RI, Dr. Ir. Hj. Siti Nurbaya Bakar, M.Sc., Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg), Prof. Dr. H. Pratikno, M.Soc.Sc., dan Menteri Perindustrian RI, H. Saleh Husin, S.E., M.Si.
Hadir pula Kepala Staf Kepresidenan RI, Drs. H. Teten Masduki, Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI, H. Irman Gusman, S.E., M.B.A., Menteri Agraria dan Tata Ruang/ Kepala badan Pertanahan Nasional (BPN), Drs. H. Ferry Mursyidan Baldan, dan Komisaris Utama Harian Umum Republika, Drs. H. Adi Sasono, M.Sc., serta Menteri Agama RI, Drs. H. Lukman Hakim Saifuddin.
Berdasarkan pantauan DMI.OR.ID, hadir pula sejumlah bintang tamu ternama indonesia seperti Fatin Shidqia Lubis dan dua pembawa acara ternama, Ferdy Hasan dan Rahma Sarita. acara ini juga diawali dengan penampilan istimewa tari dan musik tradisional khas Indonesia bertajuk Gendang Beleq.
Dalam acara ini, Fatin membacakan beberapa ayat suci Al-Qur’an dan menyanyikan dua buah lagu berjudul “Aku Memilih Setia” dan “Grenade“. Penampilan Fatin ini langsung disambut merih oleh para undangan dan hadirin yang hadir di acara ini.
Penulis: Muhammad Ibrahim Hamdani