Salah satu organisasi politik dan keagamaan yang menjadi kontroversi paling fenomenal di Turki, bahkan di dunia, saat ini ialah The Gülen Movement (Gulenists) atau Hizmet dalam Bahasa Turki. Organisasi ini didirikan oleh atau dinisbatkan kepada para pengikut dan pendukung pemikiran Muhammed Fethullah Gülen alias Hoca Efendi di Turki dan di seluruh dunia. Fethullah Gulen dianggap oleh pengikut-pengikutnya sebagai Guru Mulia (Hoca Efendi), seorang Imam masjid asal Turki pengikut sufisme ala Bediüzzaman Said Nursî dengan madzhab Imam Hanafi. Ia juga seorang penulis terkenal di Turki yang menghasilan banyak sekali buku dan karya tulis ilmiah di bidang keagamaan sekaligus tokoh dan aktivis politik kontroversial di Turki.
Seperti dikutip dari laman http://nasional.republika.co.id/berita/nasional/umum/16/07/26/oawm4m319-fethullah-gulen-dan-ajarannya-yang-saya-kenal, Pengamat Timur Tengah yang juga redaktur enior Harian Umum Republika, Ikhwanul Kiram Mashuri, menulis bahwa Muhammad Fethullah Gulen cukup dikenal oleh masyarakat Indonesia melalui sejumlah buku yang ia tulis dan telah diterbitkan serta diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia.
Buku-bukunya yang cukup fenomenal itu ialah Qadar, Dakwah: Jalan Terbaik dalam Berpikir dan Menyikapi Hidup, Islam Rahmatan Lil ‘Alamin: Menjawab Pertanyaan dan Kebutuhan Manusia, Cahaya Al-Qur’an bagi Seluruh Makhluk: Tafsir Ayat-ayat Pilihan Sesuai Kondisi Dunia Saat ini, Cahaya Abadi Muhammad SAW Kebanggaan Umat Manusia, Bangkitnya Spiritualitas Islam, Membangun Peradaban Kita, dan Tasawuf untuk Kita Semua.
Ikhwanul Kiram juga menulis bahwa terdapat dua lembaga yang didirikan oleh sang Hoca Efendi itu, yakni Pasiad atau Pacific Countries Social and Economic Solidarity Association dan Gulen Chair. Pasiad cukup dikenal sejumlah masyarakat di Indonesia karena telah menjalin kerja sama dengan pihak-pihak di Indonesia dan mampu mendirika sejumlah lembaga pendidikan di indonesia yang dikenal dengan Sekolah Indonesia-Turki.
Lembaga-lembaga pendidikan yang berafiliasi dengan Pasiad itu bernama: Sekolah Pribadi Depok, Pribadi Bandung, Kharisma Bangsa Tangerang Selatan, Semesta Semarang, Kesatuan Bangsa Yogyakarta, Sragen Bilingual Boarding School (SBBS) Sragen, Fatih Putra Aceh, dan Fatih Putri Aceh, serta Sekolah Banoa Kalimantan Selatan.
Sedangkan Gulen Chair telah lama bekerja sama dengan Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta, dan sejumlah penerbit buku di Indonesia yang telah menerbitkan buku-buku itu seperti disebutkan di atas.
Penulis: Muhammad Ibrahim Hamdani