DMI.OR.ID, JAKARTA – Pimpinan Pusat (PP) Perhimpunan Remaja Masjid (PRIMA) Dewan Masjid Indonesia (DMI) telah bertemu dan bersilaturrahim dengan Menteri Sosial (Mensos) RI, Dra. Hj. Khofifah Indar Parawansa, M.Si, pada Jum’at (10/7) siang.
Dalam pertemuan ini, Mensos Khofifah menyarankan kepada PRIMA DMI untuk mengajak para ramaja Muslim mencintai masjid. Apalagi ramaja Muslim di Jakarta umumnya jarang beribadah dan beraktivitas di masjid.
“PRIMA DMI harus mengajak para remaja untuk kembali mencintai masjid dengan beribadah dan beraktivitas di dalam masjid, khususnya remaja di kota-kota besar seperti Jakarta. Kalau program ini berhail, sudah luar biasa bagi PRIMA DMI,” tutur Mensos Khofifah pada Jum’at (10/7) siang.
Khofifah pun mengingatkan kembali PP PRIMA DMI untuk tetap menjaga etika pergaulan dalam Islam antar remaja putra dan putri. “Jangan sampai kegiatan remaja masjid justru mengabaikan etika pergaulan dalam Islam,” tegasnya.
Menurutnya, kegiatan Sahur on The Road (SOTR) di beberapa tempat di Jakarta sering mengabaikan aspek etika pergaulan dalam Islam. “Misalnya, remaja Islam yang tidak menutup aurat dan suara kendaraan yang sering mengganggu dalam kegiatan SOTR itu,” paparnya.
Mensos juga mencontohkan beberapa organisasi remaja masjid yang sudah berjalan baik di Jakarta seperti Remaja Islam Masjid Al-Falah di Surabaya, serta Remaja Islam Masjid Cut Meutia (RICMA) dan Remaja Islam Masjid Sunda Kelapa (RISKA) di Jakarta.
Dalam pertemuan yang berlangsung ramah dan hangat ini, Ketua Umum PP PRIMA DMI, Muhammad Hanif Alusi, menjelaskan cita-cita PRIMA DMI untuk mengembalikan peran dan fungsi masjid sebagai pusat peradaban dan aktivitas ummat Islam.
“Masjid jangan hanya dimaknai sebagai sekedar tempat ibadah wajib (mahdah) ummat Islam, tetapi hendaknya menjadi tempat ibadah sunnah dan mu’amalah (ghoiru mahdah) bagi ummat Islam, seperti aktivitas sosial, ekonomi dan budaya,” jelas Hanif.
Menurutnya, Masjid dapat menjadi benteng bagi remaja Muslim dari perilaku menyimpang dan maksiat seperti penyalahgunaan narkoba dan pergaulan bebas serta tindakan kriminal lainnya.
“Sebagai badan otonom, PRIMA DMI akan berkoordinasi dengan PP DMI di bawah pimpinan Pak Jusuf Kalla untuk mengembalikan peran dan fungsi masjid sebagai pusat aktivitas remaja Muslim,” tutur Hanif.
PP PRIMA DMI, lanjutnya, juga akan menyelenggarakan Rapart Kerja Nasional (Rakernas) pasca Muktamar Nahdlatul ulama (NU) dan Muhammadiyah pada Agustus nanti. “PRIMA DMI terdiri dari berbagai unsur ormas Islam seperti NU, Muhammadiyah, HMI, PMII, dan PII,” ujarnya.
Hanif pun menambahkan PRIMA DMI langsung dibina oleh Ketua Umum (Ketum)PP DMI, DR. Drs. H. Muhammad Jusuf Kalla, yang juga Wakil Presiden (Wapres) RI, dan Wakil Ketua Umum (Waketum) PP DMI, Drs. H. Masdar farid Mas’udi, M.Si serta Sekjen PP DMI, Drs. H. Imam Addaruqutni, MA.
Dari PP PRIMA DMI, hadir Ketua Umum PP PRIMA DMI, Muhammad Hanif Alusi, Ketua Bidang Organisasi dan Hubungan Antar Lembaga PP PRIMA DMI, Asyriqin Syarif Wahadi, Ketua Bidang Kajian Keislaman, Sofian dan Sekretaris Bidang Media Informasi dan Hubungan Masyarakat (Humas), Muhammad Ibrahim Hamdani, serta Wakil Bendahara PP PRIMA DMI, Mustiawan.
Penulis: Muhammad Ibrahim Hamdani