Dalam setahun, ada 232.000 perceraian yang terjadi di negeri kita, Indonesia, dari dua juta pasangan yang menikah.
Ada yang pesimis karena kemungkinan bisa merajut cinta, namun ada pula yang tetap optimis meskipun butuh waktu dan jalan berliku.
“Kapan nih, kapan nih?” adalah pertanyaan sahabat dan keluarga terberat yang dirasakan, apalagi sekian kali lebaran sudah dilewati. Saya bukan penulis puisi, tapi inilah yang perlu saya tulis:
Perceraian suami isteri sangat menyakitkan, apalagi karena kezaliman pasangan, dampaknya adalah trauma berkepanjangan. Lantas, masih adakah cinta yang diharapkan?
Optimisme cinta bangkitkan harapan
seleksi cinta untuk pasangan idaman
tautan cinta tak wujudkan impian
selamat bersanding bersama sang pujaan
Cinta bukan mainan
Kenapa terkecoh oleh harapan
Prinsip kebenaran dikedepankan
Pernikahan Harus Taati Aturan
Optimisme cinta jangan dipadamkan
Ketakutan jangan jadi halangan
Engkau sudah dapatkan, lebih dari.perkiraan
Yang lain pun demikian, selama.ada keikhlasan
Penulis: Ustaz Dr. H. Ahmad Yani
Sekretaris Departemen Dakwah dan Pengkajian Pimpinan Pusat (PP) Dewan Masjid Indonesia (DMI).
Editor: muhammad Ibrahim Hamdani