DMI.OR.ID, JAKARTA – Memasuki bulan Ramadhan 1436 Hijriah, bertepatan dengan bulan Juni 2015 Masehi, Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) mengimbau kepada seluruh masyarakat Indonesia, khususnya ummat Islam, untuk mencegah perilaku tawuran dan sweeping (pemeriksaan ilegal).
Dalam rilisnya kepada DMI.OR.ID Ketua Umum PBNU, Prof. Dr. KH. Said Aqil Siradj, MA, menyatakan bulan Ramadhan sebagai momentum yang tepat bagi semua pihak untuk menjaga kehidupan yang damai, tenteram dan penuh ketenangan.
“PBNU mengimbau seluruh masyarakat Indonesia, khususnya ummat Islam, untuk menyambut bulan Ramadhan dengan hati yang bersih. Saatnya semua pihak menjauhkan diri dari konflik, kekerasan, dan tawuran antar warga demi bulan suci Ramadhan ini,” tutur Kiai Said pada Selasa (16/6).
Kiai Said pun mengajak masyarakat untuk bersatu membangun negeri. “Marilah kita satukan gerak dan langkah untuk membangun negeri dengan menjaga suasana kedamaian dan penuh persaudaraan. Hindari tindakan destruktif yang dapat memancing retaknya peraudaraan dan kesatuan bangsa,” paparnya.
PBNU, lanjutnya, menolak aksi sweeping dan semacamnya yang kerap kali dilakukan oleh sejumlah organisasi kemasyarakatan (ormas) saat bulan suci ramadhan. “Kami minta tidak ada lagi aksi sweeping maupun semacamnya,” tegasnya.
Menurutnya, tindakan sweeping, tawuran dan sejenisnya justru mengurangi makna kedamaian di bulan Ramadhan, apalagi kini masyarakat Indonesia sudah memiliki kesadaran sendiri untuk menghormati bulan ramadhan.
“Saya rasa, kedewasaan umat Islam dari hari ke hari semakin baik sehingga tidak perlu ada kekerasan. Bangun toleransi dan persaudaraan,” pungkas Kiai asal Cirebon itu.
Penulis: Muhammad Ibrahim Hamdani