DMI.OR.ID, JAKARTA – Menteri Luar Negeri (Menlu) RI, Dra. H.E. Retno Lestari Priansari Marsudi, S.I.P., L.L.M., menyelenggarakan pertemuan bilateral dan konferensi pers dengan Menlu Republik Mesir, H.E. Shameh Shoukry, pada Ahad (6/3).
Pertemuan ini berlangsung ditengah-tengah pertemuan para Pejabat Senior (Senior Official Meeting) Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Luar Biasa (LB) Organisasi Konferensi Islam (OKI) V Tentang Palestina dan Al-Quds Asy-Syarif di Jakarta.
Seperti dikutip dari laman www.antaranews.com, Menteri Luar Negeri RI, Retno Marsudi, dan Menlu Mesir, Sameh Shoukry, sepakat untuk mengangkat hasil KTT LB OKI V ini hingga ke level Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dan pertemuan internasional lainnya.
“Mesir memainkan peran yang signifikan dalam pembahasan masalah Palestina, dan dengan dukungan dari Mesir, konferensi ini dapat menghasilkan resolusi dan deklarasi yang sangat bagus,” tutur Menlu Retno pada Ahad (6/3).
Sedangkan Menlu Mesir menjelaskan bahwa Perdana Menteri Mesir, H.E. Sharif Ismail telah membuka KTT-LB OKI V tentang Palestina dan Al Quds di Jakarta. Hal ini terkait posisi Mesir selaku negara Ketua KTT OKI ke-12 sebelum menyerahkan keketuaannya (possi ketua) kepada Turki pada April 2016.
“Kami bermaksud untuk melanjutkan kerja sama dengan Indonesia pada waktu-waktu mendatang, untuk mengangkat hasil dari pertemuan ini, termasuk berbagai masalah tentang hak-hak Palestina, ke sidang PBB dan pertemuan internasional lainnya,” papar Menlu Sameh Soukry.
Menlu Shoukry juga mengucapkan terima kasih kepada pemerintah dan rakyat Indonesia yang telah bersedia menjadi tuan rumah KTT-LB OKI V dengan agenda khusus membahas masalah status Al Quds (Yerusalem) dan hak-hak rakyat Palestina.
“Pertemuan ini merupakan sikap yang sangat penting untuk menunjukkan kesatuan solidaritas dalam dunia Islam terhadap negara Palestina yang telah menyatakan kemerdekaannya pada 1967 silam,” paparnya.
Menlu Shoukry juga mengapresiasi langkah pemerintah Indonesia yang telah mengundang tidak hanya anggota OKI dan negara peninjau, tetapi juga anggota kuartet negosiasi Palestina-Israel, serta anggota tetap Dewan Keamanan (DK) PBB.
“Indonesia mengundang semua pihak sehingga kita akan dapat mengkombinasikan langkah untuk mendukung Palestina dalam proses negosiasi,” paparnya.
Selain masalah KTT-LB OKI V, kedua menlu juga membahas kerja sama bilateral dalam berbagai bidang, terutama kerja sama di bidang pendidikan. Hal ini terkait dengan kesuksesan kunjungan Imam Besar Universitas Al Azhar, Grand Syeikh Dr. H. Ahmad Ath-Thayib, ke Indonesia dan juga hubungan ekonomi.
Menlu Retno Marsudi juga melaporkan bahwa Indonesia telah selesai membangun asrama mahasiswa di Universitas Al Azhar, Mesir, tempat sekitar tiga ribu mahasiswa Indonesia belajar di sana.
Di bidang ekonomi, kedua Menlu juga sepakat untuk meningkatkan nilai perdagangan yang pada periode Januari hingga November 2015 mencapai 1,28 miliar dolar AS.
Penulis: Muhammad Ibrahim Hamdani