DMI.OR.ID., JAKARTA – Departemen Pengembangan Potensi Muslimah dan Anak (PPMA) Dewan Masjid Indonesia (DMI) bersama-sama Pusat Penelitian dan Pengembangan (Puslitbang) Bimbingan Masyarakat (Bimas) Agama dan Layanan Keagamaan, Badan Litbang dan Pendidikan dan Latihan (Diklat), Kementerian Agama (Kemenag) RI telah menghasilkan sejumlah rekomendasi strategis.
Rekomendasi-rekomendasi strategis itu dihasilkan dalam Seminar Kajian Masalah Aktual dengan tema Strategi Pencegahan Radikalisme Melalui Perempuan dan Keluarga. Kegiatan ini diselenggarakan di Hotel Aryaduta, Jakarta, pada Selasa (10/10). Rekomendasi itu antara lain:
Pertama, Kemenag RI dan DMI perlu terlibat aktif dalam upaya internalisasi nilai-nilai Islam yang toleran, termasuk memasukkan konsep-konsep Islam yang toleran dalam kurikulum pendidikan di seluruh tingkatan (mulai dari Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) sampai perguruan tinggi), dan Taman Pendidikan Al-Qur’an (TPA), dan PAUD di bawah binaan DMI.
Kemenag RI dan DMI juga perlu mengembangkan program yang konkrit dalam upaya melakukan deradikalisasi melalui berbagai bentuk, salah satunya ialah penguatan skill (keahlian) ekonomi bagi deportan atau eks teroris perempuan, memberikan pendampingan psikologis pada korban radikalisme, serta melakukan penyadaran pada masyarakat. Harapannya, penerimaan masyarakat terhadap mantan terorisme tidak mengalami kendala sosial.
Kemenag RI dan DMI memerlukan penguatan nlai-nilai nasionalisme dan toleransi pada masyarakat luas, khususnya kelompok perempuan, ibu-ibu Pembinaan Kesejahteraan Keluarga (PKK), dan kelompok jaringan Lembaga Swadaya Masyarakat (SDM), dan organisasi kemasyarakatan (ormas) perempuan yang bergerak di tingkat bawah.
Kedua, Puslitbang Bimas Agama dan Layanan Keagamaan, Badan Litbang dan Diklat, Kemenag RI perlu melakukan beberapa penelitian maupun pengembangan terkait radikalisme, diantaranya:
- a. Penelitian gerakan radikalisme yang berkedok pesantren, yayasan yatim piatu, dan lainnya;
- b. Penelitian tentang success story pada kelompok masyarakat yang berhasil melakukan deradikalisasi dan pencegahan radikal;
- c. Penelitian tentang model-model deradikalisasi yang telah sukses meminimalisir paham-paham radikalisme;
- d. Menyusun modul pencegahan radikalisme melalui penguatan perempuan di tingkat grassroot, dan menerapkannya dalam bentuk pelatihan dan sosialisasi/ pendidikan publik.
Ketiga, Lembaga Non Pemerintah (LSM dan Ormas) perlu berperan aktif dalam melakukan pencegahan, penindakan, dan deradikalisasi pada perempuan yang dijadikan sebagai target; dan melakukan pendidikan publik kepada perempuan karena perempuan dapat menjadi korban, obyek pasif, dan subyek aktif dalam radikalisme.
Secara khusus, untuk lembaga-lembaga perempuan dapat melakukan kontribusi dalam sisi pencegahan dan deradikalisasi dalam bentuk melakukan counter narasi dalam bentuk pembacaan ulang terhadap teks dan tafsir Islam secara terbuka dan bervariasi, membuka ruang diskusi dan terbuka yang penuh penghormatan dan toleran.
Lembaga-Lembaga perempuan itu juga dapat bekerjasama dengan netizen, guru, ustadz, tokoh agama, pesantren dan perguruan tinggi untuk pencegahan radikalisme.
Berdasarkan pantauan DMI.OR.ID, acara seminar yang diselenggarakan bersama oleh Departemen PPMA PP DMI dan Puslitbang Bimas Agama dan Layanan Keagamaan, Badan Litbang dan Diklat, Kemenag RI itu dihadiri oleh sejumlah narasumber.
Pada sesi seminar pertama, turut hadir Kepala Pusat Bimas Agama dan Layanan Keagamaan, Balitbang dan Diklat, Kemenag RI, DR. H. Muharram Marzuki, M.A., Ph.D., dan Sekretaris Jenderal (Sekjen) Pimpinan Pusat (PP) DMI, Drs. H. Imam Addaruquthni, M.A., serta Ketua PP DMI Bidang PPMA, Dr. Hj. Maria Ulfah Anshori, M.A.
Sedangkan pada sesi seminar kedua, turut hadir sejumlah narasumber seperti Pelaksana Tugas Deputi V Kantor Staf Presiden (KSP) RI, Dra. Jaleswari Pramodhawardani, M.Si., dan seorang mantan aktifis gerakan radikal (eks-narapidana terorisme) di Indonesia, H. Kurnia Widodo S.T.
Dalam kegiatan ini, turut hadir Ketua, Sekretaris, dan anggota Departemen PPMA PP DMI, yakni Dra. Hj. Ida Rosyidah, M.A., dan Dra. Hj. Kustini, M.A., serta Dra. Hj. Helwana Fattoliya.
Hadir pula Sekretaris Departemen Pemberdayaan Organisasi dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) PP DMI, Drs. H. Khusnul Khuluk, M.M., dan staf Sekretariat Kantor DMI Pusat, Rosemini, serta Redaktur Website DMI, www.dmi.or.id, Muhammad Ibrahim Hamdani.
Penulis: Muhammad Ibrahim Hamdani