DMINEWS, JAKARTA – Presiden Republik Indonesia (RI), Ir. H. Joko Widodo (Jokowi), dan Presiden Republik Islam Iran, Yang Mulia (YM) Hassan Rouhani, sepakat untuk meningkatkan kerja sama di bidang pemberantasan terorisme dan radikalisme dengan soft power, yakni dengan mengedepankan sisi kebudayaan dan agama.
“Pemerintah akan meningkatkan kerja sama dengan Iran dan negara-negara Islam lainnya dalam upaya memberantas radikalisme dan terorisme. Kami akan mengedepankan sisi kebudayaan dan agama serta tukar-menukar informasi,” tutur Presiden Jokowi pada Kamis (23/4) di Gedug Jakarta Convention Centre (JCC), Jakarta.
Tepatnya, dalam pertemuan bilateran dengan Presiden Iran, YM. Hassan Rouhani, di sela-sela Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Asia Afrika/ Asian African Summit 2015, sebagai bagian dari rangkaian Peringatan KAA ke-60 Tahun di Jakarta dan Bandung, 19-24 April 2015.
Pemerintah, lanjutnya, juga sepakat dengan Iran untuk segera mengaktifkan kembali Komisi Bersama (SKB) Indonesia-Iran guna meningkatkan kerja sama bilateral, khususnya di bidang ekonomi, perdagangan dan investasi.
“Saya minta Presiden Hassan Rouhani agar akses ekspor kelapa sawit dari Indonesia ke Iran dapat didorong lebih banyak lagi. Saya juga mengundang pengusaha Iran untuk berinvestasi di Indonesia, khususnya di bidang infrastruktur yang masih terbuka luas,” jelasnya.
Sementara Presiden Iran, YM. Hassan Rouhani, menegaskan hubungan Iran dan Indonesia sangat penting bagi kedua negara, apalagi Iran dan Indonesia sama-sama anggota Organisasi Konferensi Islam (OKI).
“Saya akan mendorong pihak swasta untuk hadir dan menanamkan investasinya di Indonesia. Apalagi, Iran memiliki cadangan gas alam terbesar di dunia, juga cadangan minya bumi keempat terbesar di dunia,” tutur Hassan Rouhani.
Iran, lanjutnya, memiliki keunggulan teknologi di bidang alat-alat kedokteran, pengembangan tenaga nuklir untuk energi dan persenjataan militer.
Penulis: Muhammad Ibrahim Hamdani