DMI.OR.ID, JAKARTA – Pimpinan Pusat (PP) Dewan Masjid Indonesia (DMI) dan Kementerian Pariwisata (Kemenpar) Republik Indonesia (RI) mengajak sejumlah pihak untuk menjadi mitra strategis dalam pengembangan program pariwisata halal di Indonesia.
Beberapa pihak diantaranya ialah Association of Indonesian Tours and Travel (ASITA),Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BP JPH), Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) RI, Indonesia Halal Lifestyle Centre, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Nusa Tenggara Barat (NTB), Pemprov Banten, dan Pemprov Aceh.
Sejumlah pengurus Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) juga menjadi mitra strategis DMI dan Kemenpar dalam program ini karena potensi besar wisata halal berbasis masjid yang sangat strategis.
Masjid-masjid itu antara lain Masjid Istiqlal, Masjid Raya Banda Aceh, Masjid Raya Al-Markaz Al-Islami, Masjid Jogokariyan, Yogyakarta, Masjid Agung Sang CIpta Rasa, Cirebon, dan Masjid Nasional Al-Akbar, Surabaya, serta Masjid Agung An-Nur, Riau.
Berdasarkan pantauan DMI.OR.ID, Gubernur Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), Tuan Guru Bajang (TGB) Dr. KH. Muhammad Zainul Majdi, M.A., Al-Hafidz, turut menjadi narasumber dalam kegiatan bertajuk Program Simposium Nasional: Peran Masjid dalam Pengembangan Pariwisata Religi di Indonesia. Tepatnya pada hari kedua, Kamis (14/12) pagi, di Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta.
Ia menjadi narasumber bersama-sama dengan Ketua Indonesia Halal Lifestyle Centre, Dr. H. Sapta Nirwandar, S.E., dan Tim Percepatan Wisata Halal Kemenpar RI, Tazbir Abdulah, S.H., M.Hum., yang juga Asisten Deputi Pengembangan Segmen Bisnis dan Pemerintah Kemenpar RI.
Sesi acara ini dipimpin oleh Ir. Hj. Jaorana Amiruddin, M.Si selaku moderator. Ia juga seorang Sekretaris Departemen Kesehatan ingkungan Hidup, dan Kepemudaan PP DMI Periode 2012-2017.
Adapun Kepala BP JPH RI, Prof. Ir. Soekoso, M.Sc., Ph.D., menjadi narasumber dalam simposium nasional ini pada Kamis (14/12) siang, bersama-sama narasumber lainnya dari Pemprov Banten.
Sesi ini dipimpin oleh Staf Ahli Kementerian Riset, Teknologi, (Ristek), dan Pendidikan Tinggi (Dikti), dr. Ivan Rovian, M.K.P., yang juga anggota Departemen Kesehatan ingkungan Hidup, dan Kepemudaan PP DMI Periode 2012-2017.
Acara ini dibuka secara resmi oleh Direktur Program Pimpinan Pusat (PP) DMI, Dr. H. Munawar Fuad Noeh, M.A., bersama-sama dengan Ketua Tim Percepatan Pengembangan Pariwisata Halal Kemenpar RI, H. Riyanto Sofyan, B.S.E.E., M.B.A., dan Ketua Umum Association of Indonesian Tours and Travel (ASITA), H. Asnawi Bahar, S.E., M.Si., pada Rabu (3/12) malam.
Pembukaan acara ditandai dengan pemukulan bedug oleh ketiganya, setelah acara pagelaran Tari Saman, trari tradisional khas Indonesia dari Kabupaten Gayo Luwes, Provinsi Aceh, dan kesenian Rampak Bedug dari Banten, serta lagu kebangsaan Indonesia Raya.
Kegiatan ini merupakan tindak lanjut dari program kerja sama antara DMI dengan Kemenpar RI untuk menyelenggarakan program pariwisata religi berbasis masjid dengan mengambil tempat di 101 masjid yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia sebagai program percontohan (pilot project).
Penulis; Muhammad Ibrahim Hamdani